Menristekdikti: Soal Kolaborasi Industri dan Riset, Sandiaga Ketinggalan

Sandi ketinggalan kalau masih berbicara tentang menyinergikan dunia industri dengan para inventor.

oleh Yopi Makdori diperbarui 18 Mar 2019, 11:27 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2019, 11:27 WIB
Menristekdikti Mohamad Nasir
Menristekdikti Mohamad Nasir (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi (Menrisetdikti) M. Nasir mengatakan bahwa sinergi antara dunia usaha dan para penemu sudah terbangun.

"Justru begini, sejak saya menjadi menteri sudah dirundingkan dengan industri, yang selama ini tidak ada itu," kata Nasir saat dihubungi Liputan6.com, Senin (18/3/2019).

Menurutnya sebelum dirinya menjabat, dunia industri dan penelitian berjalan sendiri-sendiri.

"Pada saat saya dilantik kira-kira tiga bulan berikutnya saya langsung kerja sama dengan Kadin yang kaitannya link and match dengan dunia industri," kata Nasir.

Dirinya juga menyayangkan perihal terobosan Sandi dalam debat cawapres tadi malam. Menurut mantan rektor Universitas Diponogoro itu, Sandi ketinggalan kalau masih berbicara tentang menyinergikan dunia industri dengan para inventor.

"Iya jadi yang saya sayangkan adalah jika Pak Sandi masih berbicara mengenai kolaborasi dengan dunia industri itu ranahnya ketingalan, sudah di lakukan oleh pemerintah Jokowi," jelas Nasir.

Nasir menjelaskan kolaborasi tersebut dibingkai dalam kerangka "Inventor, Innovator, Investor Collaboration".

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Janji Sandi

Sebelumnya dalam debat cawapres, Minggu, 17 Maret 2019, Calon Wakil Presiden 02 Sandiaga Uno mengatakan bahwa jika terpilih, dia akan lebih memperhatikan penelitian. Hal ini karena riset saat ini dianggap kurang selaras dengan dunia usaha.

"Yang harus kita fokuskan adalah menkosolidasikan agar dunia usaha, akademik, dan pemerintah memiliki satu sinergi," kata Sandiaga di dalam debat cawapres.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya