Dirut MRT Beber Konsep Jalur MRT Sepanjang 231 Kilometer di Jakarta

William menyebut rencananya dibangun jalur kereta layang atau loopline yang terbagi menjadi dua, yaitu dalam kota dan luar kota.

oleh Ika Defianti diperbarui 21 Mar 2019, 05:50 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2019, 05:50 WIB
Bulan Depan Masyarakat Bisa Ikut Uji Coba MRT
Dua kereta MRT berada di stasiun Lebak bulus Jakarta, Senin (25/2). Pada 5 Maret nanti pihak Kereta MRT akan membuka pendaftaran uji coba umum. Dengan begitu, masyarakat bisa mengikuti progres pembangunan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama (Dirut) PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, William Sabandar menguraikan rencana pembangun proyek MRT sepanjang 231 kilometer.

Proyek ini merupakan salah satu pembangunan infrastruktur transportasi yang diajukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Konsepnya begini, yang pertama adalah menuntaskan (jalur) utara-selatan (MRT Fase1 dan 2). Jadi 16 kilometer tambah kurang lebih sekitar 10 km ke utara gitu," kata William saat dihubungi di Jakarta, Rabu (20/3/2019).

Selanjutnya dia menyebut pihaknya akan menuntaskan pembangunan jalur timur (Ujung Menteng, Jakarta Timur)-barat (Kalideres, Jakarta Barat) dengan panjang lintasan 31 kilometer.

Kemudian, William menyebut rencananya dibangun jalur kereta layang atau loopline yang terbagi menjadi dua, yaitu dalam kota dan luar kota.

"Itu totalnya 100 kilometer, jadi dua loopline. Kemudian sisanya itu adalah jaringan pendukung MRT, jadi ada yang crossing line namanya atau diagonal line," jelasnya.

 

Proposal Rp 571 Triliun

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah mengajukan proposal sebesar Rp 571 Triliun ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2019.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pengajuan proposal itu guna membangun infrastruktur melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dia menyebut pembangunan itu tidak hanya untuk wilayah Ibu Kota, namum beberapa kota penyangga.

"Tidak terbatas hanya DKI, sekarang Transjakarta membawa penumpang dari Bekasi dari Depok dari Tangerang bisa. Dan itu juga yang nanti akan terjadi lewat pembangunan infrastruktur transportasi," kata Anies di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan nantinya transportasi Jabodetabek, seperti halnya PT MRT Jakarta, PT LRT Jakarta, PT KCI hingga PT Transjakarta akan dikelola oleh holding badan usaha bila dana proposal telah dicairkan. Sehingga sejumlah moda transportasi itu dapat saling terintegrasi.

Apalagi kata dia, MRT akan ditambah dari 16 kilometer menjadi 231 kilometer, lalu Transjakarta dari 431 kilometer menjadi 2.149 kilometer, LRT lebih dari 120 kilometer hingga perlintasan kereta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya