BNPB: Anjing Pelacak Indonesia Terbaik di Asia-Pasifik

Anjing pelacak bisa menemukan korban dalam waktu kurang dari empat menit di area seluas satu hektare.

oleh Yopi Makdori diperbarui 26 Apr 2019, 06:26 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2019, 06:26 WIB
20170402-Operasi Pencarian Korban Longsor di Ponorogo-AFP
Tim penyelamat menggunakan anjing pelacak untuk mencari korban longsor di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (2/4). Bencana tanah longsor yang terjadi Sabtu kemarin menimbun puluhan rumah, sedangkan 28 warga dinyatakan hilang. (JUNI KRISWANTO/AFP)

Liputan6.com, Bandung - Anjing pelacak yang dimiliki oleh Jakarta Rescue diklaim merupakan anjing terbaik se-Asia-Pasifik. Anjing tersebut, bisa menemukan korban dalam waktu kurang dari empat menit di area seluas satu hektare.

Hal tersebut disampaikan anggota Tim Pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), R Hardianto Wardjaman saat mengisi materi diklat teknis penanggulangan bencana di Hotel Grend Setiabudi, Bandung, Kamis 25 April 2019.

"Anjing Indonesia dalam satu hektare mampu menemukan korban hanya dalam waktu tiga setengah menit, sehingga United Nations menyatakan bahwa 2019 ini anjing pelacak Indonesia terbaik se-Asia-Pasifik," kata Hardianto.

Hardianto mengatakan, standar dunia bagi anjing pelacak untuk menemukan korban dalam area seluas satu hektare adalah 20 menit. Namun anjing pelacak yang dimiliki oleh Jakarta Rescue jauh lebih cepat.

"Nah alat yang mendeteksi korban bencana 99,9 persen adalah anjing pelacak. Blood Detector masih dibilang kurang ampuh. Kami punya alat itu, Basarnas punya alat itu, BNPB punya alat itu, masih kurang ampuh. Ternyata menurut mereka yang ampuh adalah anjing pelacak" kata Hardianto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya