Polri Kerahkan 15 Anjing Pelacak Cari Korban Banjir Bandang di Sentani Papua

Anjing pelacak tersebut diterjunkan di beberapa titik yang diperkirakan masih terdapat korban belum ditemukan.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 19 Mar 2019, 14:36 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2019, 14:36 WIB
Ilustrasi anjing pelacak (AFP)
Ilustrasi anjing pelacak (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Polri mengerahkan 15 ekor anjing pelacak untuk mencari korban banjir bandang di Sentani, Jayapura, Papua yang masih hilang. Setidaknya masih ada sekitar 74 orang korban banjir bandang Sentani yang belum ditemukan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, hingga saat ini aparat kepolisian bersama TNI dan Basarnas masih melakukan pencarian di beberapa titik. 

"Untuk membantu proses pencarian keluarga korban, Polda Papua menurunkan tim K-9 (anjing pelacak) sebanyak 15 ekor, terdiri dari 6 ekor dari Jakarta dan 9 ekor dari Polda Papua," ujar Dedi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Anjing pelacak tersebut diterjunkan di beberapa titik yang diperkirakan masih terdapat korban belum ditemukan. Sebab masih banyak material kayu bercampur lumpur tebal yang belum bisa dibersihkan.

"Sehingga diharapkan bantuan K-9 tersebut dapat mempercepat proses pencarian terhadap korban yang belum ditemukan," tutur dia.

Sementara itu, Direktorat Polisi Air dan Udara Polda Papua memperluas area pencarian di bagian kiri danau Sentani. Selain itu, aparat gabungan bersama masyarakat juga membersihkan beberapa lokasi terdampak banjir.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Siapkan RS Rujukan

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, pasien yang membutuhkan perawatan rujukan sudah dapat dilakukan di empat rumah sakit.

"RS Dian Harapan, RS Bhayangkara, RS Abepura, dan RS Aryoko difungsikan sebagai rumah sakit rujukan," jelas Sutopo dalam keterangan rilis ditulis Selasa (19/3/2019).

Pos Komando yang didirikan di Kantor Bupati Jayapura juga telah melayani korban luka dan terdampak melalui pelayanan medis maupun dapur umum. Kini pemerintah daerah setempat bersama dinas terkait, TNI, dan Polri melakukan upaya pemulihan dini

Upaya tersebut seperti pembersihan kayu gelondongan, bebatuan, puing-puing dan material lain dengan alat berat.

Selain itu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura mengerahkan 4 unit ekskavator dan 4 wheel loader (traktor dengan roda karet untuk mengangkut material).

Ada 10 dump truck (truk jungkit) untuk pembersihan ruas Jalan Nasional Jayapura-Sentani-Kemiri sepanjang 70 km. Jalur tersebut tertutupi lumpur dan pohon tumbang.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya