Liputan6.com, Jakarta Berbagai atraksi menarik untuk mendatangkan wisatawan disuguhkan di Festival Crossborder Entikong pada 27-28 April 2019. Benar saja, festival itu mendatangkan 4.003 wisatawan Malaysia dan memadati Lapangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong.
Data tersebut tercatat di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) dan dikeluarkan Minggu sore (28/4). Saat festival telah selesai dilaksanakan dan pintu PLBN Entikong telah ditutup buat para pelintas.
Menurut Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung, para wisatawan ini masuk mengunakan paspor, PLB dan IC.
Advertisement
"Seperti yang kami harapkan. Festival ini mampu menjadi magnet wisatawan Malaysia untuk datang ke Indonesia. Tentunya ini berkat kerja keras semua pihak yang bahu-membahu mensukseskan acara ini," ujar Adella, Selasa (30/4).
Sejak hari pertama, penonton telah membludak. Hujan tak menyurutkan wisatawan untuk datang. Apalagi Kemenpar menghadirkan Janeta Janet yang sukses mengoyang PLBN Entikong. Begitu juga di hari kedua. Penyanyi Adelia Bintang Pantura tampil gemilang menghentak panggung pertunjukan.
"Cuaca memang menjadi faktor yang tidak kita bisa prediksi. Namun ternyata kehadiran dua penyanyi ibukota ini telah ditunggu oleh wisatawan Malaysia. Hujan yang mengguyur PLBN Entikong tak membuat event tersebut sepi. Bahkan membuat penonton makin bersemangat," papar Adella.
Ramainya penonton yang hadir jelas membuat para peserta bazar UMKM makin happy. Dari 12 booth pedagang semuanya kebanjiran pembeli. Berdasarkan data tim survey Kemenpar, setidaknya Rp200 juta uang telah berputar di festival tersebut.
Berdasarkan survei pedagang yang diwawancara meliputi penjual mainan anak-anak, makanan ringan rumah makan, minuman semua menunjukan peningkatan. Jumlah pendapatan para pedagang naik 30 hingga 100 persen.
"Ini yang kami harapkan. Bukan hanya sekadar mendatangkan wisatawan saja, tetapi masyarakat merasakan dampak positifnya," terang Kabid Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Sapto Haryono.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan event crossborder adalah momen tepat untuk mengenalkan seluruh potensi daerah. Baik itu potensi budaya, seni, kerajinan hingga kuliner. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Pariwisata itu hanya cover-nya saja. Ingat, setiap potensi pergerakan orang dalam jumlah masif akan menggerakkan ekonomi. Itu karena pergerakan orang sama dengan pergerakan bisnis. Setiap pergerakan orang akan menciptakan pergerakan ekonomi, pergerakan barang dan jasa. Bukan saja pariwisata yang bergerak tetapi juga sektor lainnya," jelasnya.
(*)