Pramono Anung Bebaskan Pajak Rumah dan Apartemen di Bawah Rp 2 Miliar

Setiap wajib pajak diberikan pembebasan pokok untuk satu objek PBB-P2. Jika memiliki lebih dari satu, maka pembebasan pokok diberikan untuk satu objek pajak dengan NJOP terbesar.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 26 Mar 2025, 19:30 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2025, 19:30 WIB
Pramono Anung
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Rusun Tambora, Jakarta Barat, pada Rabu (26/3/2025). (Dok Pemprov DKI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membebaskan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) untuk rumah tapak dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sampai dengan Rp 2 miliar atau rumah susun dengan NJOP sampai dengan Rp 650 juta. Langkah ini guna memastikan kebijakan pajak di Jakarta tepat sasaran.

Aturan ini tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 281 Tahun 2025 tentang Kebijakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Tahun 2025.

“Saya kemarin sudah menandatangani, rumah-rumah susun dan rumah tapak di Jakarta sampai dengan NJOP 650 juta, maka PBB digratiskan. Dengan demikian, hampir sebagian PBB warga Jakarta kecuali orang-orang mampu, maka kami gratiskan,” terang Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Rusun Tambora, Jakarta Barat, dikutip dari keterangan tertulis, pada Rabu (26/3/2025).

Gubernur Pramono berharap, kebijakan ini memberi manfaat secara berkelanjutan. Menurutnya, prioritas program Pemprov DKI saat ini adalah untuk mengutamakan kesejahteraan seluruh warga, terutama masyarakat menengah ke bawah.

”Tetapi yang jelas ini akan membawa manfaat yang signifikan. Kita sudah lihat secara keseluruhan terkait keuangan Pemprov DKI Jakarta. Saya ingin memanage-nya dengan baik. Kalau ada kegiatan atau program yang saya utamakan adalah untuk masyarakat menengah ke bawah,” lanjut Pramono.

Lebih lanjut, setiap wajib pajak diberikan pembebasan pokok untuk satu objek PBB-P2. Jika memiliki lebih dari satu, maka pembebasan pokok diberikan untuk satu objek pajak dengan NJOP terbesar menurut data pada sistem perpajakan daerah pada 1 Januari 2025.

”Jadi NJOP di bangunan pertama kita bebaskan penuh. Kalau NJOP untuk rumah kedua, maka 50%, lalu rumah ketiga sepenuhnya bayar karena dianggap mampu,” tambahnya.

Promosi 1

Pramono: Jakarta Mulai Antisipasi Banjir Rob di Pesisir

Pramono Anung
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Rusun Tambora, Jakarta Barat, pada Rabu (26/3/2025). (Dok Pemprov DKI) ... Selengkapnya

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai melakukan antisipasi banjir rob atau banjir pesisir di wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi tersebut.

"Mengenai antisipasi banjir rob yang diperkirakan kemungkinan akan datang sekitar tanggal 28, 29, tanggal 31 mungkin pas Lebarannya. Sehingga kami (Pemprov DKI) antisipasi dari hari ini untuk pelaksanaan antisipasi rob tersebut," kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Jakarta, Selasa (25/3/2025).

Pramono mengatakan, antisipasi itu dilakukan di wilayah Muara Karang, Muara Angke, Jalan RE Martadinata dan sebagainya.

Pramono juga meminta agar jajaran Satpol PP dapat bersiaga untuk mengantisipasi banjir rob. Antisipasi banjir tersebut dapat membuat masyarakat bisa mudik Lebaran dengan tenang.

Sebagai antisipasi, Pramono menjelaskan brojong (konstruksi yang terbuat dari anyaman kawat baja dan diisi batu-batu untuk mencegah erosi tanah) sudah dipasang. Tak hanya itu, pompa-pompa juga sudah dipersiapkan untuk menghadapi rob.

"Di Muara Angke itu akan kita naikkan tanggulnya 2,5 meter. Kemarin sudah kita putuskan dan akan kita bangun setelah hari raya Idul Fitri ini," kata Pramono.

 

Data BMKG

Pramono Anung mengatakan, pemerintah Jakarta menggunakan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi bencana banjir.

Hal ini disampaikan dalam webinar nasional bertajuk "Refleksi Banjir Jabodetabek: Strategi Tata Ruang dan Mitigasi Cuaca Ekstrem" sekaligus memperingati Hari Meteorologi Dunia 2025 dengan tema "Closing the Early Warning Gap Together", Senin (24/3/2025).

Pramono juga menginfokan pemerintah Jakarta sudah mengantisipasi terjadinya banjir dalam waktu dekat.

"Selain curah hujan tinggi juga penggalian yang tidak dilakukan secara maksimal dan tentunya banjir rob yang kemarin diingatkan oleh BMKG akan terjadi dalam minggu-minggu depan ini. Kami sudah melakukan antisipasi terhadap hal tersebut," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya