Polri: Pimpinan JAD Bekasi Mentor Rakit Bom Jaringan Lampung

Menurut Dedi, kualitas bom buatan EY lebih baik dibandingkan para muridnya.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 09 Mei 2019, 14:27 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2019, 14:27 WIB
Mabes Polri Beberkan Kronologis Penangkapan Terduga Teroris di Bekasi
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo (kanan) menunjukkan gambar sejumlah barang bukti yang disita dari terduga teroris saat rilis di Jakarta, Senin (6/5/2019). Sebelumnya, Densus 88/Anti Teror meringkus tujuh orang kelompok JAD jaringan Lampung. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Karopenmas Divisi Humas Polri Dedi Prasetyo menyatakan, teroris berinisial EY pemilik dua bom pipa di toko handphone Wanky Cell merupakan pimpinan JAD Bekasi. Dia juga menjadi mentor dan mengajarkan pimpinan JAD Lampung yakni SL dan anggotanya merakit bom.

"EY ini yang melatih, mentor tersangka SL, S, dan T merakit bom," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2019).

Menurut Dedi, kualitas bom buatan EY lebih baik dibandingkan para muridnya. Dua bom pipa yang ditemukan di Bekasi saja daya ledaknya sebesar puluhan bom pipa milik teroris Sibolga.

"Ini high explosif. Kalau di Sibolga low explosif. Jumlahnya banyak tapi kecil, tapi kalau ini sedikit tapi daya ledaknya seluruh bom di Sibolga. Ini kalau di kelompok radikal dikenal bahannya mother of satan," jelas dia.

Kemampuan EY menjadi mentor perakit bom juga mumpuni. Bahkan kemampuan anak muda berusia 18 tahun berinisial YM alias Kausar, setara dengan anggota JAD Lampung setelah diajarkan olehnya.

YM merupakan terduga teroris Bekasi yang diamankan pada Rabu 8 Mei 2019 bersama dengan EY, namun di lokasi yang berbeda.

"Ini kita sesalkan bahwa anak-anak muda mudah sekali terpapar radikalisme. Kepada YM juga dilatih tersangka EY untuk merakit bom. Kemampuannya sama dengan yang dimiliki tersangka T, yang ditembak Densus 88 hari minggu kemarin," Dedi menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya