Liputan6.com, Islamabad - Korban tewas akibat insiden penyerangan di kereta penumpang di Pakistan bertambah menjadi 25 orang. Mereka yang tewas terdiri dari 21 orang penumpang dan empat orang pasukan keamanan.
Sementara itu, pasukan keamanan Pakistan langsung menyerbu kereta api yang telah dibajak oleh militan separatis, menewaskan seluruh 33 penyerang dan mengakhiri kebuntuan selama sehari yang melibatkan ratusan sandera.
Baca Juga
Insiden bermula ketika pemberontak yang menyerang kereta penumpang yang membawa 440 penumpang di wilayah barat daya Pakistan.
Advertisement
Dalam insiden ini, pasukan keamanan langsung bergegas dan berhasil menyelamatkan semua penumpang lainnya, dikutip dari laman AP, Kamis (13/3/2025).
Menteri Informasi Attaullah Tarar Pakistan mengatakan, kelompok separatis Tentara Pembebasan Baloch berada di balik serangan itu.
Menteri utama provinsi itu, Sarfraz Bugti, mengatakan kepada majelis provinsi bahwa pasukan membunuh semua pemberontak yang terlibat.
Tentara Pembebasan Baloch mengaku bertanggung jawab atas serangan kereta api di sebuah terowongan di wilayah terpencil Balochistan. Juru bicara Jeeyand Baloch mengatakan, kelompok itu siap membebaskan penumpang jika pihak berwenang setuju membebaskan militan yang dipenjara.
BLA secara teratur menargetkan pasukan keamanan Pakistan dan juga menyerang warga sipil, termasuk warga negara Tiongkok di antara ribuan orang yang bekerja pada proyek infrastruktur bernilai miliaran dolar di Balochistan.
Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Mao Ning mengatakan negaranya "akan terus mendukung Pakistan dengan tegas dalam memajukan upaya kontraterorismenya."
Beberapa kerabat sandera marah kepada Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi, yang tahun lalu mengklaim bahwa BLA bukanlah ancaman dan “seorang inspektur polisi biasa dapat memperbaiki situasi ini.”