Napi Korupsi Berulah, Yasonna: Kalapas Sukamiskin Sampai Stres

Menkumham Yasonna mengungkapkan, tak sedikit yang ingin Kalapas Sukamiskin ini dicopot dari jabatannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jun 2019, 08:18 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2019, 08:18 WIB
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengunjungi Rutan Siak usai kerusuhan dan pemkabaran oleh tahanan.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengunjungi Rutan Siak usai kerusuhan dan pemkabaran oleh tahanan. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengungkapkan bahwa tekanan yang dihadapi Kalapas Sukamiskin Tejo Herwanto berat. Menurut dai, Tejo sampai stres memimpin lapas yang dihuni napi korupsi tersebut.

"Ini Kalapas Sukamiskin ini udah sampai tahap stres," kata Yasonna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 17 Juni 2019.

Namun, kata Yasonna, Tejo merupakan kalapas terbaik di antara mantan kalapas Sukamiskin lainnya. Pasalnya, Tejo bisa kuat bertahan lama.

"Dari antara semua, Kalapas Sukamiskin ini yang terbaik, bertahan selama 11 bulan, dan betul-betul orangnya keras tegas dingin," ucapnya.

Politikus PDIP tersebut mengungkapkan, tak sedikit yang ingin Tejo dicopot dari jabatannya.

"Bahkan dimusuhi oleh orang-orang di dalam. Bukan satu dua yang meminta saya supaya mengganti dia, karena kasihan juga promosi dia jadi terhalang. Tapi nanti kita lihat lagi," ucap Yasonna.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Kasus Setya Novanto

Lagi, Setya Novanto Diperiksa KPK Terkait Suap PLTU Riau-1
Terpidana kasus korupsi mega proyek KTP elektronik, Setya Novanto saat akan menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (27/8). Novanto diperiksa terkait dugaan suap proyek pembangunan PLTU Riau-1. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terkait ada tidaknya pelanggaran pihak Lapas Sukamiskin terkait mantan Ketua DPR Setya Novanto yang pelesiran di luar Lapas.

Setya Novanto yang menjalani masa hukuman di Lapas Sukamiskin, Bandung, selama 15 tahun penjara atas keterlibatannya melakukan tindak pidana korupsi proyek e-KTP.

Berdasarkan informasi dari kantor wilayah Kemenkumham Provinsi Jawa Barat, Setya Novanto keluar saat adanya rujukan rumah sakit di Bandung terhadapnya.

"Masih dilakukan pendalaman oleh kantor wilayah Kemenkumham Jabar terkait dengan informasi yang menyebutkan penyalahgunaan wewenang dalam layanan rujukan RS di wilayah kota Bandung," ujar Ade melalui pesan tertulis kepada merdeka.com, Sabtu (15/6/2019).

Ade tidak menjelaskan lebih lanjut saat dikonfirmasi mengenai terulang kembali Lapas Sukamiskin kebobolan atas ulah Novanto. Tercatat, sudah dua kali politikus Golkar itu keluar dari Lapas.

Pertama, pada 24 April 2019 Novanto tepergok sedang berada di rumah makan Padang di RSPAD Gatot Soebroto. Novanto berdalih hanya sekedar mencari udara segar.

Selang kemudian, Novanto kembali terlihat berada di luar Lapas bersama seorang perempuan berkerudung hijau. Setya Novanto diketahui mendatangi sebuah toko bangunan.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya