Sekjen PDIP: Rakernas IV Tertutup, Banyak Bahas Masalah Internal

PDIP, kata Hasto, menyadari bahwa politik memerlukan ruang kontemplasi agar mengalir gagasan jernih dan semakin berdedikasi bagi rakyat, bangsa, dan negara Indonesia.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Jun 2019, 07:35 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2019, 07:35 WIB
PDIP Gelar Rakornas
Sekjen PDIP Hasto Kristyanto bersama Wasekjen Eriko Sotarduga saat Rakornas pemenangan Pileg dan Pilpres 2019 di kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (1/12). Rakornas mengambil tema 'Berjuang Untuk Kesejahteraan Rakyat'. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang ke IV di kantor DPP, Jakarta, hari ini. Acara tersebut digelar secara tertutup.

"Mohon maaf kepada teman-teman pers, mengingat Rakernas IV lebih banyak membahas agenda internal partai, maka rakernas bersifat tertutup. Sama halnya ketika Ibu Ketua Umum dalam Rakernas III di Bali mengambil keputusan untuk mencalonkan kembali Pak Jokowi, maka Rakernas IV kali ini pun dilaksanakan secara tertutup," ucap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dalam keterangannya, Rabu (19/6/2019).

PDIP, kata Hasto, menyadari bahwa politik memerlukan ruang kontemplasi agar mengalir gagasan jernih dan semakin berdedikasi bagi rakyat, bangsa, dan negara Indonesia.

"Partai menyadari bahwa keheningan dalam politik penting dalam kontemplasi politik. Terlebih ketika PDIP memerlukan suasana khusus, memerlukan kejernihan alam pikir guna merumuskan agenda strategis internal partai ke depan," jelas Hasto.

Selain itu, menurut Hasto, Rakernas IV juga merumuskan seluruh tanggung jawab partai, di dalam mewujudkan harapan rakyat yang telah memercayakan PDIP dan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pemilu 2019.

"Kami tidak menanggapi kemenangan dengan euforia. Kami bersyukur, dipercaya kembali oleh rakyat. Kami bertanggung jawab untuk menggunakan besarnya dukungan rakyat tersebut di dalam membangun masa depan bangsa secara bersama-sama dengan cara gotong royong dengan seluruh komponen bangsa," jelas Hasto.

Kesemuanya ini, lanjut dia, adalah rangkaian untuk menuju Kongres ke V di Bali, 8 Agustus 2019.

"Dalam Rakernas IV memang secara khusus untuk mempersiapkan pelaksanaan. Partai secara khusus sebagai untuk mempersiapkan konsolidasi partai dalam rangka pelaksanaan Kongres V yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2019 di Bali," pungkas Sekjen PDIP Hasto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Megawati Akan Tetap Ketua Umum?

Megawati Serahkan KTA PDIP kepada Tokoh Agama hingga Purnawirawan TNI-Polri
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi sambutan saat penyerahan KTA PDIP kepada tokoh agama, purnawirawan TNI-Polri, dan akademisi di Jakarta, Selasa (2/4). Sejumlah tokoh agama, purnawirawan TNI-Polri, dan akademisi menyatakan bergabung dengan PDIP. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pramono Anung menegaskan, Megawati Soekarnoputri akan tetap menjabat sebagai Ketua Umum PDIP. Dalam Kongres PDIP mendatang, kata dia, Megawati akan jadi calon ketua umum secara aklamasi.

"Dan pasti kalau melihat potensi dan juga indikasi, karena kita menang pemilu legislatif dengan angka yang signifikan dan menang pilpres, kemungkinan besar akan aklamasi," kata Pramono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/6).

Pramono menjelaskan, Megawati telah berhasil membuat partai berlambang banteng moncong putih ini terus berkembang pesat. Karena itu, Mega akan diminta kadernya untuk bersedia menjabat kembali sebagai Ketua Umum PDIP.

"Karena memang Bu Mega sebagai pemersatu dari partai yang mempunyai ideologi sehingga dalam kongres nanti kemungkinan besar Bu Mega akan diminta bersedia untuk dipilih kembali menjadi Ketua Umum," ungkapnya.

Meski Megawati akan menjabat ketua umum kembali, Pramono membenarkan bahwa nantinya akan ada jabatan baru di PDIP, yakni Ketua Harian dan Wakil Ketua Umum. Pembahas posisi itu akan dilakukan dalam Kongres V PDIP nanti.

"Memang ada wacana apakah nanti ada Ketua Harian mapun Wakil Ketua Umum, mekanisme ini diserahkan sepenuhnya ke dalam kongres," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya