Bamsoet : Saya Harus Menyelamatkan Partai Golkar

Bamsoet menuturkan, pengurus daerah menginginkan partai Golkar ke depan lebih progresif, namun tetap setia mendukung Jokowi di periode selanjutnya sampai tuntas.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2019, 16:05 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2019, 16:05 WIB
Pemusik Temui Ketua DPR
Ketua DPR Bambang Soesatyo menemui musikus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/1). Pertemuan tersebut meminta untuk memprioritaskan Program Legiislasi Nasional (Prolegnas) DPR 2019 dalam RUU Permusikan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo berterima kasih atas dukungan yang diberikan pengurus dan kader Golkar kepadanya untuk maju jadi ketua umum. Bamsoet akan menyatakan maju jadi kandidat ketum dalam waktu dekat.

"Dukungan ini saya sambut dengan baik dan menjadi pertimbangan saya dalam waktu dekat ini untuk menyatakan maju. Dukungan yang kami terima sudah kemarin diketahui ada beberapa kabupaten dan kota plus provinsi-provinsi," kata Bamsoet di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra 3 No 10, Jakarta Selatan, Sabtu (29/6/2019).

"Sebagian lagi yang harap dukungan akan membuat dan meyakinkan saya, saya harus menyelamatkan partai ini," dia menambahkan.

Awalnya Bamsoet mengaku tak punya niat sedikitpun maju jadi ketum Golkar. Namun, ia melihat ada keprihatinan yang dalam dari pengurus daerah. Dia pun menjabarkan sejumlah aspirasi para kader untuk partai beringin kedepan.

Bamsoet menuturkan, pengurus daerah menginginkan partai Golkar ke depan lebih progresif, namun tetap setia mendukung Jokowi di periode selanjutnya sampai tuntas. Kemudian, para kader daerah ingin partai golkar ke depan bertindak sesuai anggaran dasar dan rumah tangga partai.

"Kawan-kawan daerah datang ke tempat saya di Jakarta. Mereka tidak menginginkan lagi adanya keputusan-keputusan diluar mekanisme partai yang diluar anggaran dasar rumah tangga," kata Bamsoet.

Kemudian, lanjut Bamsoet, mereka tak menginginkan lagi adanya status Plt atau pelaksana tugas partai yang sifatnya pemaksaan. Bamsoet pun ingin pengurus pusat partai Golkar kedepan harus menjadi pengayom dan melakukan pembinaan ke daerah.

"Kalau pelanggaran di daerah bukan di Plt tapi dibina. Jadi target ke depan besar harapan kepada daerah harus zero Plt, sebisa bisa dilakukan musyawarah mufakat," tuturnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pengelolaan Transparan

Bambang Soesatyo
Bamsoet Bangga Keris Indonesia Diakui Dunia

Selanjutnya, Bamsoet mengharapkan pengolalaan partai berjalan transparan. Para pengurus yang mendukung Bamsoet mengeluh bahwa saat Pemilu 2019 pengelolaan uang saksi tidak merata.

"Saya juga kaget mendengarnya bahwa kali ini pemilu uang saksi Golkar tidak merata. Ini hanya masalah teknis di institusi pengiriman uang saksi, saya kira ini bukan soal yang prinsip. Tapi yang pasti daerah hanya menginginkan secara transparan dan akomodatif," imbuhnya.

Berikutnya, para kader menginginkan mayoritas partai beringin diisi kader kader muda.

"Mereka menginginkan partai Golkar ke depan diisi oleh anak-anak muda 60 sampai 70 persen untuk antisipasi tantangan," kata Bamsoet.

Terakhir, lanjut dia, mereka menginginkan bahwa jabatan ketua umum Golkar seyogyanya hanya satu periode. Menurutnya, sebuah partai harus diperbaharui setiap 5 tahun. Sebab, tantangan zaman pasti berbeda.

"Karena mereka meyakini kalau ketua umum lebih dua kali maka rezimnya 10 tahun. Ini stuck dari gagasan inovasi dan segalanmacam. Ini harus. Kaderisasi juga menjadi mandeg," ujar Bamsoet.

"Kita berharap gagasan 5 tahun ketua umum ini menurut saya sangat baik dan saya setuju. Bahwa seharusnya partai ini harus ada penyegaran-penyegaran khusunya partai Golkar adalah kebutuhan yang harus diperbaharui terus menerus," pungkas Ketua DPR itu.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar dan enam DPD tingkat dua DKI Jakarta telah memberikan dukungan kepada Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo untuk maju menjadi ketua umum. Bamsoet juga telah mendapakan dukungan dari DPD Kepulauan Riau, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan sebagian Jawa Barat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya