Sempat Erupsi, Gunung Tangkuban Parahu Sudah Normal

Meski begitu, masyarakat tetap waspada jika terjadi erupsi susulan di Gunung Tangkuban Parahu.

oleh Lizsa EgehamYopi Makdori diperbarui 27 Jul 2019, 13:20 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2019, 13:20 WIB
Gunung Tangkuban Parahu Erupsi
Gunung Tangkuban Parahu Erupsi (Foto: Twitter BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geosifika (BMKG) menyatakan hingga Sabtu (27/7/2019) siang, status Gunung Tangkuban Parahu dalam keadaan normal. Hal ini disampaikan BMKG berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) Kementerian ESDM.

"Laporan aktivitas gunung api dengan periode pengamatan 27-07-2019 pukul 00:00-06:00 WIB. Tingkat Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu Level I (Normal)," kata Ketua BMKG Dwikorita Karnawati saat dihubungi, Sabtu (27/7/2019).

Menurut dia, saat ini cuaca di Gunung Tangkuban Parahu cerah dengan suhu udara 15-16 derajat celcius. Sementara, kabut asap akibat erupsi masih menyelimuti gunung yang dikenal Kawah Ratu itu.

"Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 50 m di atas puncak kawah. Tinggi asap 0-50 m dari puncak kawah," jelas Dwikorita.

Kendati normal, BMKG tetap meminta agar masyarakat sekitar gunung serta wisatawan dan pendaki agar tidak turun mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas. Dwikorita menyebut jika cuaca mendung dan hujan, gas-gas vulkanik dapat membahayakan manusia.

PVBMG sendiri mengimbau masyarakat untuk menjauh dari kawasan wisata Tangkuban Parahu hingga radius 2 kilometer.

"Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata G. Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Erupsi

Sebelumnya, Gunung Tangkuban Parahu di Subang, Jawa Barat mengalami erupsi pada Jumat (26/7/2019) pukul 15.48 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 200 meter di atas puncak atau sekitar 2.284 m di atas permukaan laut.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan," kata Kepala Pusat Vulkanologi Meteorologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi, Kasbani saat dikonfirmasi.

Kasbani menjelaskan, erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi sekitar 5 menit 30 detik. Saat ini Gunung Tangkuban Parahu berada pada status level I atau normal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya