Liputan6.com, Jakarta Staf Ahli Ekonomi dan SDM Kementerian Ketenagakerjaan, Aris Wahyudi mengapresiasi Politeknik Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan (Polteknaker) di Bekasi yang telah melibatkan rekan - rekan dari TNI, BNN, dan BNPT, dalam memberikan pembekalan motivasi maupun mental kepada para peserta didiknya.
"Tentu ini merupakan langkah antisipasi yang sangat baik agar kedepannya, peserta didik kita ini tidak terkontaminasi dengan Radikalisme maupun obat- obatan terlarang," ungkap Aris saat menutup rangkaian selama enam hari masa pengenalan kehidupan kampus Mahasiswa baru (PKKMB) tahun akademik 2019/2020, bertempat di kampus Polteknaker Bekasi, Kamis (1/8) lalu.
Aris menyampaikan bahwa ada empat tahapan dalam pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai modalitas bekal ke depannya, yakni ;
Advertisement
1. Learning to Know; belajar untuk memahami secara mendalam ilmu-ilmu yang bersifat normatif / teori didalam perkuliahan.
2. Learning to Do ; yakni bagaimana mengimplementasikan teori yang sudah didapat melalui praktik kerja.
3. Learning to Be ; yakni memahami saat ini posisi Adik - adik semua saat ini sudah sebagai apa, dan juga harus sudah bisa merubah mindset dan mental.
4. Learning to Live Together ; yakni belajar bersosialisasi, dengan membangun teamwork di lingkungan kampus.
Â
"Saya berpesan agar Adik- Adik bisa berlomba- lomba agar menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama dan lingkungannya," tutur Aris.
Aris juga menyampaikan harapannya kepada Dosen di lingkungan Polteknaker, agar didalam proses pembelajaran tidak hanya terfokus pada muatan muatan normatifnya saja.
"Kedepannya para Dosen agar tidak hanya berikan muatan yang sifatnya normatif , melainkan muatan yang nantinya bersifat adaptif agar kedepannya para peserta didik Polteknaker siap memasuki pasar kerja," ujar Aris.
Â
(*)