Jokowi Beber Dampak Globalisasi: Perang Dagang Memanas Hingga Ancaman Ideologi

Persaingan antar negara saat ini tengah berlangsung. Negara-negara, kata Jokowi berebut investasi teknologi, berebut pasat dan orang-orang pintar.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Agu 2019, 10:38 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2019, 10:38 WIB
Jokowi
Jokowi pakai baju adat Sasak saat sampaikan pidato kenegaraan. (dok. screenshot Vidio.com/@liputan6)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membeberkan dampak globalisasi dunia yang saat ini menjadi ancaman dunia. Ancaman itu mulai dari perang dagang hingga ancaman ideologi.

"Globalisasi terus mengalami pendalaman yang semakin dipermudah oleh revolusi industri jilid ke 4. Persaingan semakin tajam dan perang dagang semakin memanas," kata Jokowi dalam pidato Sidang Bersama DPD/DPR RI, di komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2019)

Persaingan antar negara saat ini tengah berlangsung. Negara-negara, kata Jokowi berebut investasi, teknologi, berebut pasar dan orang-orang pintar.

"Antar negara memperebutkan talenta-talenta hebat yang bisa membawa kemajuan bagi negaranya. Dunia tidak semata sedang berubah tetapi sedang terdisrupsi," kata Jokowi.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, disrupsi menimbulkan hal-hal di luar dugaan. Banyak jenis pekerjaan lama yang hilang. Tetapi juga makin banyak jenis pekerjaan baru yang bermunculan. Ada profesi yang hilang, tetapi juga ada profesi baru yang bermunculan.

"Ada pola bisnis lama yang tiba-tiba usang dan muncul pola bisnis baru yang gemilang dan mengagumkan. Ada keterampilan mapan yang tiba-tiba tidak relevan dan ada keterampilan baru yang meledak yang dibutuhkan," kata Jokowi.

Arus teknologi komunikasi yang memungkinkan setiap orang untuk mudah saling berinteraksi, membawa manfaat sekaligus ancaman.

"Ancaman terhadap ideologi kita Pancasila, ancaman terhadap adab sopan santun kita, ancaman terhadap tradisi dan seni budaya kita, serta ancaman terhadap warisan kearifan-kearifan lokal bangsa kita," kata Jokowi.

"Dalam bidang pertahanan-keamanan kita juga harus tanggap dan siap. Menghadapi perang siber. Menghadapi intoleransi, radikalisme, dan terorisme," Jokowi menambahkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya