Khofifah: Kelompok yang Serang Mahasiswa Papua Sifatnya Personal

Menyusul peristiwa kerusuhan di Manokwari, Gubernur Khofifah meminta maaf kepada warga Papua.

oleh Maria Flora diperbarui 20 Agu 2019, 13:40 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2019, 13:40 WIB

Liputan6.com, Surabaya - Pada saat mengunjungi Aiptu Agus Sumarsono, polisi korban pembacokan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan jalinan komunikasi dengan warga Papua yang ada di Jawa Timur atau yang sedang menuntut ilmu di Surabaya selama ini berjalan baik.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (20/8/2019), menyusul peristiwa kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, yang dipicu dari peristiwa di Malang dan Surabaya, Gubernur Khofifah meminta maaf kepada warga Papua.

Khofifah menegaskan, kelompok yang menyerang mahasiswa Papua bersifat personal dan tidak mewakili masyarakat Jawa Timur.

"Mari bersama-sama kita menempatkan yang satu dengan yang lain. Setara ada equal treatment, yang satu dengan yang harus saling menghormati dan menghargai. Kepada Gubernur Papua kami memohon maaf karena itu bukan mewakili suara masyarakat Jawa Timur," ujar Khofifah. 

Sementara, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ditemui usai pelantikan dirinya sebagai ketua bidang kebudayaan DPP PDIP di Jakarta, memastikan tidak ada kejadian persekusi maupun pengusiran kepada mahasiswa Papua di Surabaya.

"Saya berharap sekali tidak ada kejadian apapun di Surabaya. Jadi tidak benar kalau ada pengusiran," ucap Risma. 

Sementara itu, melihat kondisi yang memanas di beberapa titik di Papua, Risma berharap semua dapat meredam emosi dan saling menjaga kerukunan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya