Top 3 News: Permintaan Ambulans Ditolak, Paman Gendong Jasad Keponakan dengan Jalan Kaki

Top 3 News, jenazah Muhammad Husein (8) terpaksa digendong sang paman lantaran pihak Puskesmas enggan memberikan fasilitas ambulans dengan alasan terbentur SOP.

oleh Maria FloraPramita TristiawatiIka DefiantiLiputan6.com diperbarui 26 Agu 2019, 06:48 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2019, 06:48 WIB
Ayah gendong jenazah anak
Ayah gendong jenazah anak. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News, seorang pria bikin geger warga Cikokol, Tangerang, Banten. Bagaimana tidak, sambil menyusuri jalan raya, dia terlihat menggendong jenazah bocah yang hanya ditutupi kain jarik berwarna coklat.

Belakangan diketahui jenazah yang telah terbujur kaku itu adalah keponakan kandungnya. Jasad Muhammad Husein (8) terpaksa dibopong sang paman menuju rumah duka dengan berjalan kaki lantaran pihak Puskesmas enggan memberikan fasilitas ambulans dengan alasan terbentur SOP dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

"Ini sudah menjadi SOP dari Dinas Kesehatan. Ambulans puskesmas hanya untuk mengangkut pasien," ucap Suryadi, petugas Puskesmas Cikokol.

Peristiwa ini sontak viral di media sosial dan tak sedikit warganet yang menyayangkan tindakan petugas puskesmas. Warganet menganggap si petugas tidak berperikemanusiaan.

Husein merupakan korban tenggelam di Sungai Cisadane. Bocah laki-laki malang itu kemudian ditolong dan dilarikan ke Puskesmas Cikokol guna mendapatkan pertolongan medis. Namun, nahas nyawanya tidak tertolong.

Melihat peristiwa yang memilukan tersebut, seorang pengendara dengan berbaik hati menghentikan laju mobilnya dan memberikan tumpangan kepada paman Husein untuk membawa jenazah ke rumah duka. 

Sementara itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah angkat bicara menyusul viralnya nasib jasad almarhum Husein yang dibopong pamannya. Arief mengaku, telah memerintahkan langsung Kepala Dinas Kesehatan untuk memperbaiki SOP-nya di seluruh Puskesmas Tangerang.

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Minggu, 25 Agustus 2019: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Kisah Pilu Paman di Tangerang Gotong Sendiri Jenazah Keponakannya

Jenazah
Ilustrasi Foto Jenazah (iStockphoto)

Kisah pilu melengkapi kesedihan keluarga Husein, bocah berusia 8 tahun yang tewas tenggelam di Sungai Cisadane, Jumat 23 Agustus 2019 lalu. Jenazah bocah malang itu terpaksa digotong sendiri oleh pamannya dari Puskesmas Cikokol, Tangerang, Banten karena tidak mendapat fasilitas ambulans.

Peristiwa bermula saat Husein dan temannya Fitrah (12) dilaporkan tenggelam di Sungai Cisadane. Husein ditemukan pada Jumat sore, sementara Fitrah baru ketemu malam harinya dalam kondisi meninggal dunia.

Husein langsung dilarikan ke puskesmas terdekat lantaran saat ditemukan dia sempat bernafas. Namun nyawanya tak terselamatkan karena terlalu banyak menelan air saat tenggelam.

Paman Husein berusaha mengikhlaskan kepergian keponakannya. Dia kemudian meminta Puskesmas memberikan pinjaman jasa ambulans untuk pengantaran jenazah. Namun, permohonannya ditolak.

 

Selengkapnya...


2. 3 Fakta Memilukan Paman Gotong Sendiri Jenazah Keponakan di Tangerang

Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah. (iStockPhoto)

Keluarga Husein harus mendapatkan kenyataan buruk usai dikabarkan bahwa Hussein tewas tenggelam di Sungai Cisadane, Jumat 23 Agustus 2019 lalu.

Jenazah Husein langsung digotong oleh pamannya sendiri dari Puskesmas Cikokol Tangerang, Banten menuju rumahnya karena tidak mendapat fasilitas ambulans.

Tak pikir panjang, sang paman kemudian memilih menggotong jenazah Husein berjalan kaki keluar puskesmas agar bisa segera sampai ke rumah dan dikebumikan.

 

Selengkapnya...


3. Kasus Paman Gendong Jasad Keponakan, Wali Kota: Segera Perbaiki SOP Ambulans

Yusron Fahmi/Liputan6.com
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

Menyusul viralnya nasib jasad almarhum Husein yang malah dibopong pamannya, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah akan mengevaluasi penggunaan ambulans yang ternyata memang dibedakan antara pengangkutan orang sakit dan jasad.

Arief mengaku langsung menginstruksikan untuk segera mengevaluasi SOP-nya. Bukan sekedar aturan, tapi juga untuk kepentingan berdasarkan kemanusiaan.

Misalnya, kasus kegawatdaruratan, termasuk di dalamnya kematian, atau membawa jenazah lantaran kecelakaan. Sehingga, kedepannya penggunaan ambulans bisa dipermudah untuk pelayanan masyarakat.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya