Gubernur Kaltim soal Ibu Kota Baru: Tidak Ada Pilihan Selain Siap

Jokowi memutuskan Ibu Kota pindah ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian ke Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

oleh Rita AyuningtyasLizsa Egeham diperbarui 26 Agu 2019, 14:12 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2019, 14:12 WIB
Mencari Ibu Kota Baru Pengganti Jakarta
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (30/4/2019). Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengkaji wilayah yang layak untuk menjadi ibu kota baru pengganti Jakarta. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan Ibu Kota pindah ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian ke Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan jajarannya siap menjadi pusat pemerintahan negara.

"Kalau kami semua siap. Masyarakat siap, pemerintah daerah siap," kata Isran di Istana, Jakarta, Senin (26/8/2019).

"Tentu tidak ada pilihan lain selain siap," lanjut dia.

Menurut dia, jajarannya bakal bergerak cepat dengan mengintensifkan komunikasi. Salah satunya dengan berkoordinasi dengan dua wali kota dan dua bupati terkait Ibu Kota baru.

"Kita akan melakukan koordinasi dengan dua Wali Kota Samarinda dan Balikpapan, kemudian Bupati Kutai Kartanegara dan Bupati Penajam Paser Utara," ujar Isran.

Dia optimistis pemindahan Ibu Kota ke dua kabupaten itu akan memberi dampak positif di Kalimantan Timur dan provinsi sekitar. Termasuk Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

 

"Bukan hanya Kaltim. Indonesia tengah dan timur akan memberi dampak bagus karena letaknya (Ibu Kota baru) di tengah-tengah negara," kata Isran.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya