5 Orang Tewas Usai KA Gumarang Hantam Angkot di Cibitung 11 Tahun Lalu

Mobil angkot bersama seluruh penumpangnya terlempar dan terseret hingga 50 meter dengan kondisi rusak parah dan hampir menutup lajur.

oleh Rinaldo diperbarui 10 Sep 2019, 07:33 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2019, 07:33 WIB
kecelakaan-angkot-140211b.jpg
Ilustrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Matahari baru saja akan memperlihatkan dirinya ketika sebuah tragedi terkadi perlintasan Jalan Raya Pondok Tanah Mas, Kelurahan Wanasari, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat. Rabu 10 September 2008 sekitar pukul 5.50 WIB, sebuah mobil angkot K36 jurusan Regensi-Bekasi ditabrak kereta api kelas bisnis Gumarang arah Jakarta saat melintas di perlintasan tersebut. Lima orang korban dinyatakan tewas dan 1 luka parah dalam peristiwa ini.

Informasi dari petugas penjaga perlintasan dan penumpang angkot menyebutkan, kecelakaan ini bermula ketika mobil angkot K36 yang melaju dari arah Wanasari menuju Pasar Induk cibitung terjebak kemacetan di tengah-tengah rel perlintasan.

Diduga sopir angkot K36 menerobos pintu perlintasan KA, meskipun sirine perlintasan sudah berbunyi dan palang pintu sudah mulai diturunkan atau ditutup. Saat itulah kereta api bisnis Gumarang meluncur dari arah timur menuju Jakarta.

Pengemudi angkot yang melihat kereta semakin dekat tidak mampu berbuat apa-apa dan tabrakan akhirnya tak dapat dihindarkan. Mobil angkot bersama seluruh penumpangnya terlempar dan terseret hingga 50 meter dengan kondisi rusak parah dan hampir menutup lajur.

Akibat peristiwa tersebut, arus lalu lintas di Jalan Raya Pondok Tanah Mas, Kelurahan Wanasari, Cibitung macet total, bahkan memanjang hingga 1 kilometer. Menurut saksi mata, para penumpang terlempar keluar berhamburan dari dalam mobil angkot dengan kondisi luka yang sangat mengenaskan.

Dari informasi warga sekitar, di pintu perlintasan ini memang kerap terjadi kecelakaan. Penyebabnya adalah kondisi sinyal dan palang perlintasan yang kurang terawat, sikap pengemudi yang kurang disiplin dan kondisi jalan di perlintasan yang rusak parah.

Penjaga perlintasan KA Jalan Raya Pondok Tanah Mas, Marta mengatakan, lampu sinyal tanda kedatangan kereta api di tempat ini memang rusak. Sehingga, dia tidak menutup perlintasan kereta api dengan palang. Dan, menurutnya, KA datang tiba-tiba.

Di perlintasan KA, dilihatnya angkot 36 ragu-ragu untuk maju, kemudian angkot itu akan mundur ternyata di belakangnya ada mobil.

"Sehingga, angkot tersebut terjebak di tengah-tengah perlintasan dan akhirnya tertabrak kereta Gumarang tepat di kepalanya sebelah kiri," terang Marta.

Korban tewas kecelakaan ini yakni:

1. Deni (25 tahun), sopir angkot, warga Selang, Kelurahan Wanasari

2. Siti Aisyah (20 tahun) warga Selang

3. Lilis Suhana (25 tahun), warga Ciampea, Bogor

4. Mandiuli Arta Radjagukguk (20 tahun), warga Bengkulu

5. Trimisih (27 tahun), warga Selang

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Daftar Panjang KA Versus Mobil

Kecelakaan berupa tabrakan antara sesama kereta api atau antara kereta dengan mobil terjadi hampir setiap hari. Berikut data yang dikumpulkan Liputan6.com sejak 2010.

2010

29 Juni 2010: Kereta api Logawa anjlok dan terguling di dusun Petung, Pajaran, Saradan, Madiun, sekitar 1 kilometer dari perbatasan Madiun-Nganjuk. Enam penumpang tewas terjepit gerbong.

2 Oktober 2010: Terjadi tabrakan antara kereta api Argo Bromo Anggrek menabrak kereta Senja Utama Semarang yang saat itu sedang menunggu di stasiun Petarukan. Akibatnya kereta itu menabrak kereta Senja Utama Semarang dari belakang, dan 4 gerbong paling belakang dari KA Senja Utama Semarang rusak berat.

9 November 2010: KA 60 Cirebon Ekspres relasi Gambir-Cirebon, anjlok di Stasiun Telagasari, Indramayu. Tidak ada korban tewas dalam peristiwa tersebut, tetapi jadwal perjalanan KA yang melewati jaur Utara Jawa mengalami Keterlambatan.

28 November 2010: KA 1 Argo Bromo Anggrek tujuan Surabaya Pasarturi - Jakarta, Gambir, dengan nomor lokomotif CC203 21 menabrak truk bernomor polisi S 8584 C di Desa Kebonsari, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Tiga korban yang tewas adalah penumpang truk.

2011

28 Januari 2011: Terjadi tabrakan antara kereta api Mutiara Selatan tujuan Bandung dengan kereta api Kutojaya Selatan tujuan Kutoarjo yang saat itu sedang menunggu bersilang dengan KA Mutiara Selatan di Stasiun Langen. Tetapi KA Mutiara Selatan melanggar sinyal dan langsung masuk ke jalur 3. Tabrakan pun tak terhindarkan.

2012

Februari 2012: Tabrakan antara Kereta Api Babaranjang tujuan Tanjung Enim dan kereta api batu bara Stasiun Kertapati tujuan Stasiun Sukacinta. 4 orang tewas di tempat, 2 lokomotif, yaitu CC202 16 (CC202 90 01) dan CC201 83R (CC201 89 11) ringsek dan terbakar. Akibat kecelakaan ini menyebabkan empat korban tewas seketika karena terjepit dan musibah ini mengakibatkan PT KAI kehilangan kedua lokomotif tersebut karena afkir.

9 Desember 2013: KRL Commuter Line menabrak sebuah truk tangki Pertamina yang membawa bahan bakar jenis premium sebanyak 24.000 liter di perlintasan kereta api Pondok Betung, Bintaro. Kecelakaan ini terjadi diduga karena palang pintu tidak berfungsi.

2014

3 Januari 2014: Pukul 14.05, KA 7118 Pangrango relasi Bogor Paledang-Sukabumi anjlok di Jembatan Pamoyanan Cicurug, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dikarenakan adanya rel patah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Satu kereta makan yang berada di rangkaian terakhir KA nyaris terguling akibat menginjak rel yang patah.

23 Januari 2014: Kereta api Senja Utama Solo menabrak pelajar SMA Negeri 1 Gamping di perlintasan sebidang Gamping, Sleman, tepatnya di Desa Banyuraden. Diceritakan bahwa ketika palang pintu menutup, kereta api Prambanan Ekspres lewat. Namun baru setelah palang terbuka, tiba-tiba KA Senja Utama meluncur dari arah barat. Akibatnya empat orang tewas.

10 Februari 2014: Dua gerbong KA Siliwangi yang menempuh perjalanan dari Cianjur menuju Sukabumi anjlok sekitar pukul 13.30 WIB di dekat terowongan Lampegan, Cianjur tepatnya di petak Stasiun Lampegan-Stasiun Cireunghas. Badan salah satu gerbong sempat membentur terowongan Lampegan saat tergelincir, namun tidak sampai merusak konstruksi terowongan.

8 Maret 2014: Bus pariwisata PO Haryanto nopol B 7036 PGA yang mengangkut rombongan anak-anak yang melakukan kegiatan pemberian santunan ditabrak Kereta Api Menoreh saat melewati perlintasan liar di antara Stasiun Cikarang dan Stasiun Tambun. Akibatnya, lokomotif rusak, lampu-lampunya pecah berantakan. Akan tetapi, sang sopir bus berhasil kabur dan kernetnya diamankan.

4 April 2014: KA Malabar terguling di sekitar daerah Tasikmalaya, Jawa Barat antara petak Stasiun Ciawi-Cirahayu di km 244. Empat korban dilaporkan tewas. KA Malabar ini terguling akibat adanya tanah longsor. Dikabarkan kereta api ini terguling ke jurang.

4 Mei 2014: Kereta api Bogowonto beserta gerbong pembangkit yang menarik CC206 terguling setelah menabrak truk kontainer di Cirebon, Jawa Barat. Tidak ada korban jiwa, namun masinis dan beberapa penumpang terluka. Kejadian ini menyebabkan jadwal kereta terhambat dan evakuasi berjalan sulit karena bobot CC206 yang berat.

2015

23 Mei 2015: Pukul 18.50 WIB, KA Bangunkarta tujuan Stasiun Surabaya Gubeng menyenggol KA 2502 pengangkut pipa besar di Stasiun Waruduwur, Daerah Operasi III Cirebon, hingga anjlok satu gerbong pembangkit, dua gerbong penumpang eksekutif, dan lokomotif dengan nomor CC206 13 23 milik Dipo Lokomotif Purwokerto.

23 September 2015: Pukul 15.25 WIB, terjadi kecelakaan yang melibatkan dua KRL JR 205 SF 10 di Stasiun Juanda. Kondisi kedua kabin KRL JR 205 tersebut rusak berat. Kondisi kereta nomor 1-9 pada kedua rangkaian kereta tersebut juga mengalami kerusakan yang cukup berat, terutama di bagian persambungan yang seluruhnya juga mengalami kerusakan berat dan remuk. 42 orang luka-luka akibat kecelakaan tersebut.

6 Desember 2015: Terjadi kecelakaan yang melibatkan KRL 1528/JR 205 dengan MetroMini nopol B 7760 FD di kawasan Angke, Tambora, Jakarta Barat, dekat stasiun Angke, dikarenakan MetroMini menerobos perlintasan sebidang. 18 orang penumpang MetroMini tewas dalam kejadian tersebut, namun tiada korban jiwa dari penumpang Commuter Line.

2016

19 Mei 2016: Pada pukul 04.23 WIB terjadi kecelakaan Kereta Api Senja Utama Solo menabrak mobil Toyota Avanza dan bus Trans Jakarta di PJL Gunung Sahari. Diduga kecelakaan ini terjadi karena petugas PJL Gunung Sahari terlambat menutup palang pintu perlintasan kereta api.

2017

23 April 2017: Pukul 05.00 WIB terjadi kecelakaan KA 90 menabrak mobil di Perlintasan Jemursari, 3 orang tewas dan dirawat di RSU Dr. Soetomo dan RS Bhayangkara Polda Jatim.

20 Mei 2017: Pukul 10.30 WIB, KA Argo Bromo Anggrek (KA 1) tujuan Stasiun Gambir menabrak Minibus Toyota Avanza di perlintasan tak berpalang, 500 meter dari Stasiun Sedadi. 4 orang di Minibus tewas, sementara perjalanan Argo Anggrek terhambat karena menunggu lokomotif penolong datang dari Dipo Lokomotif Semarang Poncol.

21 Mei 2017: Pukul 21.52 WIB, KA 3 Argo Bromo Anggrek tujuan Stasiun Gambir menabrak mobil bak terbuka bernomor polisi K 1804 MN di perlintasan wilayah kecamatan Randublatung, Blora. Tidak ada korban jiwa, namun pengemudi mobil tersebut kabur.

2018

6 April 2018: KA Sancaka dengan nomor KA 86 anjlok akibat ditabrak truk trailer pembawa beton di km 215+8 lintas Sambirejo, Mantingan, Ngawi. Akibat kecelakaan ini masinis KA 86 meninggal dunia, asisten masinis koma.

2019

10 Maret 2019: Tokyu 8512F yang bertugas sebagai KRL 1721/1722 rute Jatinegara-Kampung Bandan-Bogor anjlok di petak Cilebut-Bogor di wilayah Kebon Pedes, Bogor dan menyebabkan kereta MC2 (8612) anjlok dan menabrak tiang LAA hingga penyok di bagian depan kanan.

4 Juni 2019: Sebelum Idul Fitri 1440H, KA 215 Serayu anjlok di KM 193 petak Lebak Jero-Nagreg. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kereta terlambat hingga berjam-jam, bahkan harus memutar via Cirebon sampai tertahan walaupun sudah terlanjur dilewati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya