Liputan6.com, Jakarta - Dua orang eksekutor pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili alias ECP dan anaknya M Adi Pradana alias Dana alias D bernama Kuswanto Agus alias A, dan Nur Sahid alias S mengaku merasa ditipu oleh Aulia Kesuma alias AK.
Agus dan Sahid yang merupakan warga Lampung itu mengaku dijanjikan akan bekerja membersihkan gudang di rumah Aulia di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Pertama ditelepon untuk mengerjakan bersih-bersih gudang. Ternyata sampai sini perencanaan berubah (membunuh)," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto di kantornya, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Advertisement
Mereka diiming-iming akan dibayar sebesar Rp 200 juta. Namun baru diterima Rp 10 juta.
"Pekerjaan buruh tani. (Bunuh) Ini baru pertama kali. Sampai sini perencanaan berubah, setelah diiming-iming uang Rp 200 juta, tertarik untuk membantu AK," ucap Suyudi.
Menurut Suyudi, masing-masing eksekutor dijanjikan upah Rp 200 juta oleh Aulia untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya. "Belum dibayar (semua), baru dikasih Rp 10 juta untuk pulang ke Lampung," kata mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat itu.
Â
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka.com