Khofifah Minta Orangtua dan Guru Kompak Cegah Siswa Ikut Demo

Khofifah meminta orangtua dan pihak sekolah memastikan murid-muridnya tidak ada yang bolos sekolah.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2019, 01:15 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2019, 01:15 WIB
Lewat Transportasi Umum, Khofifah Ingin Jawa Timur Mirip DKI Jakarta
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan kepada awak media usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/6/2019). Khofifah mengaku membahas sejumlah proyek infrastruktur dan transportasi di Jawa Timur. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan orangtua dan guru di sekolah untuk mengawasi anak dan siswanya agar tidak ikut-ikutan aksi demo menyoal sejumlah rancangan undang-undang kontroversial yang kini menjadi isu nasional.

"Besok (Senin) adalah hari efektif masuk sekolah. Jadi kalau, misal, besok ada siswa yang tidak masuk sekolah tanpa alasan jelas, kepala sekolah harus berkoordinasi dengan orangtua atau wali muridnya," kata Khofifah saat memberi sambutan di acara Harlah Ke-73 Muslimat NU di Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (29/9/2019).

Dilansir Antara, Khofifah mengingatkan agar ibu-ibu muslimat yang hadir, juga seluruh jajaran orangtua di wilayahnya agar proaktif mengawasi anaknya yang kini duduk di bangku sekolah, khususnya di jenjang SMA/SMK maupun Madrasah Aliyah.

"Tolong diingatkan dan dipastikan anaknya, besok (Senin) masuk sekolah. Tidak ikut-ikutan unjuk rasa," kata Khofifah mengingatkan.

Oleh karena itu, orangtua siswa harus aktif berkoordinasi dengan guru atau kepala sekolah. Demikian pula sebaliknya. Hal ini demi mengantisipasi siswa membolos belajar demi mengikuti unjuk rasa sebagaimana para mahasiswa, seperti yang terjadi pada Jumat 27 September lalu.

"Pesan dalam surat edaran ini saya rasa terang referensi dari Pak Mendikbud, supaya anak-anak terhindar dari hal yang memang menurut Undang-Undang Perlindungan Anak harus dilindungi dari kemungkinan mereka terdampak dari kekerasan atau potensi terjadinya kekerasan," kata Khofifah.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tak Ada Sanksi

Tidak dijelaskan oleh Khofifah mengenai mekanisme sanksi jika terjadi lagi siswa membolos dan melakukan aksi di jalanan, seperti akhir pekan ini.

Khofifah mengatakan, sekolah jenjang SMA/SMK kendali ada di Pemerintah Provinsi dan ditegaskan bahwa hari Senin (30/9) sebagaimana pada hari Jumat (27/9) adalah hari efektif belajar-mengajar. Tidak ada libur.

"Kami di Pemprov Jatim menyampaikan, SMA/SMK di dalam koordinasi Pemprov. Kemarin (Jumat) hari efektif belajar-mengajar. Besok (Senin) juga hari efektif belajar-mengajar, karena tidak diliburkan. Semua kepala sekolah dan guru punya tugas untuk memberikan konfirmasi kepada orangtua," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya