Polisi: Dosen IPB Berencana Ledakkan Bom di Jakbar Jelang Pelantikan Presiden

Polisi menyebut dari beberapa tersangka yang diamankan menyebutkan berencana melakukan kerusuhan dengan maksud menurunkan Presiden Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Okt 2019, 22:38 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2019, 22:38 WIB
Polda Metro Jaya
Gedung Mapolda Metro Jaya

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya hingga kini terus melakukan pemeriksaan terhadap Dosen IPB, AB. Dari pemeriksaan, Basith yang merupakan tersangka pemasok bom molotov itu merencanakan meledakkan bom di beberapa titik Jakarta jelang pelantikan presiden dan wakil presiden, Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin.

"Mereka berencana akan meledakkan bom-bom tersebut di sepanjang Grogol sampai dengan Roxy (Jakarta Barat)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Ario Seto saat dikonfirmasi, Selasa (8/10/2019).

Kendati demikian, mantan Kapolres Jakarta Pusat ini tak memberitahukan titik-titik mana saja yang jadi target. "Titiknya tidak spesifik seperti itu," kata Suyudi.

Selain itu, Suyudi menambahkan, dari beberapa tersangka yang diamankan menyebutkan berencana melakukan kerusuhan dengan maksud menurunkan Presiden Jokowi.

"(Tujuan mereka) Menurunkan presiden dengan isu karhutla dan revisi UU KPK dan terakhir target utama mereka membatalkan pelantikan presiden," pungkas Suyudi.

Sebelumnya, polisi telah menetapkan dosen IPB berinisial AB dan sejumlah rekan lainnya sebagai tersangka pemasok bom molotov untuk aksi mujahid 212. AB sendiri berperan sebagai pemasok bom molotov untuk aksi pada Sabtu 29 September 2019 lalu.

AB merekrut pelaku lain berinisial S alias L untuk memproduksi bom molotov. Selain itu, pelaku lain juga direkrut berinisial OS dengan tugas mencari dana untuk eksekutor di lapangan.

Reporter: Ronald Chaniago

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya