Menko PMK: Presiden Jokowi Minta Menteri Kerja Habis-habisan

Presiden Jokowi juga mengingatkan bahaya stunting bagi pembangunan SDM.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2019, 23:47 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2019, 23:47 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan pidato saat upacara peringatan Sumpah Pemuda di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (28/10/2019). Dalam upacara ini, Muhadjir juga memberikan anugerah tanda kehormatan Bintang Satyalancana Karya Satya kepada sejumlah PNS. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi fokus membangun sumber daya manusia (SDM) pada periode kedua pemerintahannya. Guna mendukung pembangunan tersebut, Jokowi meminta para menterinya bekerja secara totalitas.

"Presiden minta kita kerja habis-habisan untuk mempercepat pembangunan sumber daya manusia," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan bahaya stunting bagi pembangunan SDM. Bila jumlah penderita stunting semakin meningkat maka target SDM unggul tak akan tercapai.

Jokowi menargetkan, jumlah penderita stunting di Tanah Air menurun. Dari tahun 2018 berada pada angka 30,8 persen menjadi 27 persen pada tahun 2019.

"Bapak Presiden menarget 2025 kita posisi stunting sudah di bawah 10%," jelas Muhadjir.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Turun ke Lapangan

Muhadjir Effendy
Menko PMK, Muhadjir Effendy (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi, lanjut Muhadjir, mengingatkan para menteri agar turun langsung ke lapangan untuk melihat perkembangan penanganan stunting. Menteri juga harus mengetahui kawasan merah mana saja yang menjadi kantong-kantong stunting di Indonesia.

"Pihak-pihak kementerian terkait diminta serius, memahami peta blank spot wilayah-wilayah merah yang menjadi kantong stunting di Indonesia dan itu harus ditangani terpadu melibatkan seluruh kementerian," kata Muhadjir.

 

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya