Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Nasdem Surya Paloh merasa tidak menyindir PDIP terkait pernyataan partai merasa paling pancasilais tapi sinis dan curiga. Paloh mengatakan, PDIP adalah sahabat.
"Nggak juga, PDIP kan sahabat. Kita bersahabat dengan semuanya. Untuk apa saling menyinggung, salah lagi kita," kata Paloh di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (9/11/2019).
Baca Juga
Hal tersebut menanggapi pernyataan politikus PDIP Andreas Pareira. Andreas mengatakan, sedianya sindiran Paloh terkait partai pancasilais itu berawal dari sindiran Presiden Jokowi terhadap rangkulan Paloh dengan Presiden PKS.
Advertisement
Andreas menyebut, Surya Paloh terlalu emosional dan sindiran tersebut tidak bermakna ideologis. Sampai harus menyindir partai yang merasa paling pancasilais.
Disebut terlalu emosional, Paloh menganggap wajar. Apalagi, kata dia, tidak ada yang tidak marah jika Pancasila diusik.
Paloh menampik jika sindirannya tadi malam menanggapi sindiran Presiden Jokowi. Dia mengatakan, hanya menyinggung masalah kewajaran dan memberikan pencerahan.
"Nggak juga artinya memang masalah kewajaran kita, memberikan pencerahan itu baik," kata Surya Paloh.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pancasilais
Sebelumnya, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menyindir partai yang merasa paling pancasilais. Tetapi enggan merangkul dan tak mau bersalaman dengan teman sendiri.
Paloh awalnya mengungkit rasa sinis yang menyerang Nasdem lantaran melakukan pertemuan dengan Presiden PKS Sohibul Iman. Paloh mengatakan, rasa sinis dan penuh curiga tersebut jauh dari nilai Pancasila.
Tanpa menyebutkan nama partai yang dia sindir, Paloh bilang ada partai yang penuh kecurigaan tetapi mengaku-ngaku sebagai partai paling nasionalis dan pancasilais. Dia menantang partai tersebut bahwa rakyat membutuhkan pembuktian mana partai yang menjalankan nilai Pancasila.
"Semua penuh dengan kecurigaan maka kita makin jauh dari nilai Pancasila. Pancasila sebagai pegangan, way of life tapi ngakunya partai nasionalis pancasilais buktikan saja," ujar Paloh saat memberi pengarahan dalam Kongres II Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/11/2019).
"Rakyat membutuhkan pembuktian partai mana yang menjalankan nilai-nilai pancasilais. Kalau partai melakukan sinis, propaganda kosong pasti bukan partai Pancasila itu," tegasnya.
Paloh juga mengatakan, partai yang akan dikenal sebagai partai pancasilais adalah partai yang merangkul dan mau salaman dengan temannya. Bahkan dia bilang, proklamator bisa menangis jika ada yang mengaku partai pancasilais tak mengamalkannya.
"Kalau Nasdem mau dikenal sebagai partai pancasilais, rendah hati. Rangkul teman, salam teman. Tawarkan pikiran bersama teman. Jangan musuhi teman," ucapnya.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka
Advertisement