Teroris yang Terlibat Baku Tembak dengan Polisi Rakit Bom Medan dan Baiat Pelaku

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dan Polda Sumatera Utara menangkap tiga teroris jaringan pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Medan, pukul 10.50 WIB, Sabtu (16/11/2019).

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 16 Nov 2019, 18:28 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2019, 18:28 WIB
Aksi Serangan Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dan Polda Sumatera Utara menangkap tiga teroris jaringan pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Medan, pukul 10.50 WIB, Sabtu (16/11/2019). Pada penangkapan itu, petugas sempat terlibat baku tembak dengan teroris tersebut.

Akibatnya, dua teroris di antaranya ditembak mati oleh polisi.

Kepala Kepolisian Daerah Irjen Agus Andrianto mengatakan, mereka ini memiliki peran penting dalam teror bom Medan.

"Justru itulah. Justru mereka yang merakit," ujar Agus di Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu.

Selain itu, ketiga teroris yang terlibat baku tembak dengan polisi ini lah yang membaiat pelaku bom bunuh diri Medan.

Menurut dia, hingga hari ini, ada 18 teroris yang tertangkap terkait dengan bom Medan beberapa hari lalu. Mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Semua tersangka," tukas Agus.

Bom Bunuh Diri Medan

Teror Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan
Polisi memeriksa jenazah seorang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Bom bunuh diri meledak di Mapolrestabes Medan sekitar pukul 08.45 WIB. (ATAR/AFP)

Sebelumnya, Rabbial Muslim Nasution menyambangi Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu 13 November 2019, pagi hari. Kantor polisi itu memang sudah tampak ramai meski baru pukul 08.00 WIB, lantaran kedatangan satu persatu masyarakat yang bermaksud membuat SKCK.

Memang, jelang pendaftaran CPNS, loket pelayanan SKCK kantor polisi mendadak ramai dipenuhi pemohon. Meski begitu, polisi tetap menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan memeriksa setiap pengunjung yang datang.

Tidak terkecuali Rabbial yang tiba mengenakan atribut jaket ojek online. Usai memarkir motor, dirinya berjalan kaki ke pintu utama Polrestabes Medan dan berhadapan langsung dengan petugas jaga, Bripda Kristian Simanjuntak, sekira pukul 08.20 WIB.

Pemeriksaan dilakukan, termasuk diminta untuk melepas jaket ojek onlinenya. Sementara diperiksa bersama para pemohon SKCK, Rabbial kemudian memutar dan memilih keluar dari markas kepolisian tersebut.

Tidak lama berselang, Rabbial masuk kembali di antara kerumunan pemohon SKCK yang semaki ramai. Rabbial lolos dari pintu depan dan langsung berjalan menuju Kantor Operasional Polrestabes Medan yang berdekatan dengan kantin.

Pukul 08.35 WIB, ada sekitar empat petugas berada di depan mobil dinas Kabag Ops yang terparkir di halaman apel Polrestabes Medan.

Pria berusia 24 tahun itu berjalan menuju mereka. Tidak lama, suara dentuman disertai kilatan api dan asap putih pekat keluar dari tubuhnya. Rabbial melakukan amaliyah, bom bunuh diri.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Mohammad Iqbal menyampaikan, enam korban terluka atas ledakan tersebut. Mereka adalah empat petugas kepolisian, satu pegawai lepas harian, dan satu orang mahasiswa pengaju SKCK.

"Diduga satu orang (pelaku). Informasi pertama," tutur Iqbal di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Rabu 13 November 2019.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya