Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, pemanfataan wakaf belum diperhatinan sepenuhnya dalam dunia pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Padahal, wakaf memiliki potensi besar.
"Pengelolaan aset wakaf saat ini peruntukkannya masih terfokus untuk tujuan sosial seperti penyediaan fasilitas pemakaman, masjid atau musala," kata Ma'ruf Amin saat di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2019) malam.
Baca Juga
Dia menjelaskan saat ini masih sedikit institusi yang mengelola aset tanah seluas yang dikelola Badan Wakaf Indonesia (BWI) dengan baik. Salah satunya menurut Ma'ruf digunakan untuk ekonomi keumatan.
Advertisement
Lahan wakaf yang berada di area strategis seharusnya kata dia, dapat digunakan untuk area komersil tanpa menghilangkan sarana pemberdayaan umat. Saat ini terlihat menurut Ma'ruf lebih dari 72 persen tanah wakaf sebagian besar dimanfaatkan untuk masjid dan musala.
Kemudian, lebih dari 14 persen untuk sekolah dan pesantren, berkisar 8,6 persen untuk kegiatan sosial lainnya, dan selebihnya sebesar 4,5 persen untuk makam.
"Hampir tidak ada yang dialokasikan untuk membangun fasilitas yang dapat mendukung kegiatan ekonomi umat," ucap Ma'ruf Amin.
Dorong Pengelolahan Secara Profesional
Ma'ruf mengatakan potensi wakaf selain wakaf tidak bergerak juga berpeluang besar. Seperti, kata dia wakaf uang dan barang bergerak sangat besar. Beberpa pihak menurut dia berpikirwakaf harus dalam jumlah yang besar.
"Padahal jika instrumen wakaf uang dapat dioptimalkan maka siapapun dapat berwakaf dan hasilnya dapat menjadi portofolio investasi umat yang sangat besar," kata Ma'ruf.
Ma'ruf juga mendorong agar pengelolaan wakaf dilakukan secara profesional dan kreatif. Dan dengan visi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan skala ekonomi umat.
Sebab itu dia meminta ada beberapa area yang perlu diperbaiki dalam pengelolaan wakaf.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Advertisement