Hukum Cambuk untuk Kepala Sekolah dan Wakilnya yang Bermesraan di Aceh

Kedua terdakwa divonis hukuman cambuk 30 kali.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Des 2019, 07:16 WIB
Diterbitkan 20 Des 2019, 07:16 WIB
Pelukan di Depan Umum, Sejoli Ini Dihukum Cambuk di Aceh
Ilustrasi hukuman cambuk di Aceh. (AFP Photo/Chaideer Mahyudin)

Liputan6.com, Jakarta - Majelis hakim Mahkamah Syariah Banda Aceh memvonis seorang wanita menjabat kepala sekolah dan seorang laki-laki yang juga wakil kepala sekolah di Kabupaten Aceh Jaya dengan hukuman masing-masing 30 kali cambuk.

Vonis tersebut dibacakan majelis hakim dalam sidang di Mahkamah Syariah Banda Aceh, Kamis (19/12/2019). Keduanya divonis hukuman cambuk karena terbukti melakukan jarimah ikhtilat atau bermesraan tanpa ikatan pernikahan sah.

Kedua terdakwa yakni wanita berinisial AW dan laki-laki berinisial HO hadir di persidangan tanpa didampingi penasihat hukum. Keduanya menjabat sebagai kepala dan wakil kepala di sekolah yang sama di Kabupaten Aceh Jaya.

Sidang dipimpin oleh hakim Alaiddin didampingi hakim anggota Fakhruddin dan Muthmainah. Hadir juga jaksa penuntut umum Maimunah dari Kejaksaan Negeri Banda Aceh.

Dilansir Antara, vonis hakim tersebut jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa. Sebelumnya, jaksa penuntut umum menuntut kedua terdakwa masing-masing 100 kali cambuk karena terbukti melakukan jarimah zina.

Namun, majelis hakim menyatakan tidak sependapat dengan tuntutan jaksa penuntut umum yang menyatakan terdakwa melanggar Pasal 33 Ayat (1) Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang hukum jinayat.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tak Terbukti Berzina

Majelis hakim menyebutkan kedua terdakwa tidak terbukti berzina di kamar hotel. Hal itu dikuatkan dengan keterangan saksi. Empat saksi yang diperiksa mengaku tidak melihat langsung kedua terdakwa berhubungan suami istri.

Berdasarkan fakta persidangan, majelis hakim menyebutkan kedua terdakwa bersalah melakukan jarimah ikhtilat atau bermesraan seperti dakwaan subsidair, melanggar Pasal 25 Ayat (1) Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014.

"Menghukum kedua terdakwa dengan hukuman masing-masing 30 kali cambuk atau 30 bulan penjara dipotong masa tahanan. Mengembalikan barang bukti berupa baju kaos dan selendang kepada para terdakwa," kata Majelis Hakim.

Jaksa penuntut umum Maimunah menyatakan pikir-pikir atas putusan majelis hakim tersebut karena vonis tidak sesuai dengan tuntunan. Sedangkan kedua terdakwa menyatakan menerima.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya