Liputan6.com, Jakarta Sebuah video yang mengaitkan nama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebagai calon presiden (capres) 2024 beredar di media sosial. Terkait itu, Tito Karnavian mengaku merasa terganggu dengan beredarnya video itu.
Hal itu disampaikan Tito kepada Ketua Umum DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bursah Zarnubi saat menggelar pertemuan dengan mantan Kapolri itu Senin, 6 Februari 2019.
Baca Juga
Menurut Bursah, Tito menegaskan dirinya tidak memiliki gen politik dan tidak tertarik dengan politik praktis.
Advertisement
"Jadi Pak Tito mohon kepada siapapun agar tidak menarik-narik namanya dalam isu-isu politik seperti itu," kata Bursah.
Dikatakannya, fokus Tito saat ini adalah memberikan pengabdian terbaik kepada bangsa Indonesia. Dia ingin mencurahkan seluruh perhatian untuk membantu Presiden Jokowi mewujudkan visi besarnya menuju Indonesia Maju sesuai tupoksinya sebagai Menteri Dalam Negeri.
Menurut Tito, tantangan sebagai Mendagri tidak ringan. Dia harus memastikan kebijakan Pemerintahan Daerah di seluruh Indonesia sejalan dengan kebijakan pusat, terutama dalam hal penyederhanaan izin untuk mendukung investasi, sinkronisasi Peraturan Daerah, reformasi birokrasi, dan pemberdayaan masyarakat desa melalui peningkatan pengelolaan dana desa berbasis IT.
"Melihat video itu, Pak Tito merasa agak terganggu," kata Bursah.
Ā
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Capres Potensial di 2024
Seperti diketahui, sebuah video beredar berisi pernyataan Pegiat media sosial Rudi S Kamri yang mengaitkan nama Tito dengan Capres 2024.
Dalam video tersebut, Rudi mengatakan, berdasarkan Survei LSI Deny JA, Anies Baswedan adalah sosok yang paling potensial merebut tampuk kepemimpinan nasional 2024. Sementara dari kubu koalisi pemerintah, masih remang-remang.
Menurut Rudi, di kelompok penantang sangat solid karena hanya satu kandidat. Sementara di kelompok petahana, jumlahnya lebih dari satu dan belum jelas. Dia pun menyebut ada beberapa nama potensial yang bisa dicalonkan pada Pilpres 2024 dari kubu Jokowi. Mereka di antaranya Mendagri Tito Karnavian hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Ada Pak Tito, ada Pak Ganjar," ucapnya.
"Ada Pak Denny Siregar, ada Pak Ade Armando, gitu ya. Kalau Pak Ade jadi presiden, wakilnya Fahira pasti. Itu akan damai Indonesia," kata Rudi berseloroh.
Dalam video itu tampak hadir pegiat media sosial lainnya seperti aktivis perempuan Nong Darol Mahmada, Dosen UI Ade Armando, pegiat media sosial Eko Kuntadhi, Denny Siregar, Rudi S Kamri, dan pengacara Muannas Alaidid.
Advertisement