Tanggap Darurat Longsor Sukajaya Berakhir, Pemkab Bogor Siapkan Relokasi

Ade belum bisa memastikan kapan pembangunan hunian tetap bisa dimulai karena masih menunggu hasil survei Badan Geologi.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 29 Jan 2020, 20:58 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2020, 20:58 WIB
Kondisi sejumlah rumah warga usai banjir menerjang Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Kondisi sejumlah rumah warga usai banjir menerjang Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Masa tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berakhir Kamis (30/1/2020) besok.

Memasuki masa transisi pascabencana banjir bandang dan longsor di awal tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bogor fokus merehabilitasi dan rekontruksi salah satunya membangun hunian tetap sebagai pengganti hunian sementara.

Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, sebagai pengganti hunian sementara yang telah didirikan, Pemkab Bogor memprogramkan untuk membangun 2.000 unit lebih hunian tetap bagi penduduk di Kecamatan Sukajaya.

"Kita persiapkan relokasi, tanahnya juga sudah kita dapat, tersebar di titik 15 lokasi. Saya juga sudah tanda tangan SK (surat keputusan) terkait penetapan jumlah korban agar pemerintah bisa segera mencairkan bantuan," kata Ade Yasin di Pengadilan Negeri Cibinong, Bogor, Rabu (29/1/2020).

Kebutuhan lahan untuk membangun seluas 81,7 hektare dan pembangunannya tersebar dibeberapa tempat yaitu Kecamatan Cigudeg, Sukajaya, dan Kecamatan Nanggung.

Dari total luas lahan tersebut, 20,48 hektare tanah milik PTPN VIII Cikasungka, 59,5 hektare tanah perusahaan bukan milik PTPN VIII, dan 1,72 hektare tanah milik masyarakat.

Namun begitu, Ade belum bisa memastikan kapan pembangunan hunian tetap untuk relokasi bisa dimulai karena masih menunggu hasil survei dari Badan Geologi.

"Kita ingin cepat-cepat membangun huntap. Karena terus terang saja ngejar bulan puasa selesai, supaya sebelum bulan puasa mereka sudah tenang," kata dia.

Ade menjelaskan, meski status tanggap darurat dicabut, kegiatan di lapangan akan tetap dilanjutkan dengan pendistribusian logistik dan penanganan pascabencana.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Sukajaya Paling Parah

Sementara itu, tim gabungan di lapangan masih fokus membersihkan wilayah, khususnya akses jalan yang tertimbun longsor maupun membangun jembatan darurat untuk aksesibilitas masyarakat setempat maupun para relawan.

"Masih ada petugas kita, yang memantau di lapangan juga masih ada," kata politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Bencana banjir bandang dan longsor menerjang empat kecamatan di Kabupaten Bogor pada 1 Januari 2020. Kecamatan Sukajaya terdampak paling parah bencana alam tersebut. Delapan orang meninggal dunia dan 3.499 unit rumah rusak. Sebanyak 11.309 jiwa sampai saat ini masih mengungsi di tenda darurat, sekolah, dan rumah warga.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya