Polisi: Kabar Tol Cipularang Terancam Putus Akibat Longsor Hoaks

Pihak Jasa Marga juga menyatakan bahwa saat ini tidak ada longsor lanjutan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 16 Feb 2020, 20:15 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2020, 20:15 WIB
Ramai-Ramai Liburan
Arus Tol Cipularang, Jawa Barat dipadati ribuan kendaraan mobil pribadi datang dari arah Jakarta menuju Bandung.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar kabar di media sosial bahwa Tol Cipularang KM 118+600 terancam putus akibat bencana longsor susulan. Pihak kepolisian menegaskan bahwa informasi tersebut adalah berita bohong alias hoaks.

"Kepada seluruh pengguna jalan yang melintasi Tol Cipularang, kami sampaikan bahwa hingga sore ini, jalan tol tersebut baik yang menuju Bandung maupun yang menuju ke arah Jakarta masih aman untuk dilintasi di kedua arah," tutur Kasat PJR Dirlantas Polda Jawa Barat Kompol Zainal Abidin dalam keterangannya, Minggu (16/2/2020).

"Sehingga informasi-informasi yang beredar apalagi sampai jalan terputus itu tidak benar. Sekali lagi dipastikan, hingga sore ini Jalan Tol Cipularang, khususnya KM 118+600, masih dapat dilintasi di kedua arah dengan aman," lanjutnya.

Pihak Jasa Marga turut menyatakan bahwa saat ini tidak ada longsor lanjutan. Longsor itu sendiri terjadi pada Selasa 11 Februari 2020 dan masih dalam proses perbaikan.

"Kami menjamin kondisi Jalan Tol Cipularang tepatnya di KM 118+600 dapat dilintasi oleh pengguna jalan, baik yang menuju ke arah Bandung maupun yang ke arah Jakarta dengan aman," kata General Manager Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Pratomo Bimawan Putra.

Longsor yang terjadi di sisi kanan dan kiri jalan Tol Cipularang KM 118+600, tepatnya di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat masih dalam proses perbaikan.

"Kondisi saat ini pada lokasi longsor KM 118+600 arah Jakarta telah dilakukan pemasangan dolken atau cerucuk dan sandbag. Pemasangan terpal untuk menghidari meresapnya air hujan secara langsung, pengaliran drainase air hujan, serta menyiagakan petugas pengawasan," ujar Bimawan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Antisipasi Terjadinya Genangan

Menurut Bimawan, pihaknya telah melakukan pengujian sondir pada area longsoran untuk mengetahui karakteristik tanah. Selanjutnya direncanakan untuk penanganan lereng dengan melakukan perkuatan.

"Menggunakan boredpile dan retaining wall untuk menstabilkan kondisi lereng, serta melakukan penataan saluran air, dan perbaikan saluran irigasi," ucap dia.

Bimawan menjelaskan, tim melakukan antisipasi terjadinya genangan, tepatnya 8 meter dari Tol Cipularang KM 118+600 arah Bandung. Ada lima buah pompa yang disiagakan dengan kapasitas total 450 liter per detik.

"Pembersihan material lumpur untuk normalisasi saluran dengan tiga unit ekskavator untuk pembersihan sedimentasi yang menghambat saluran gorong-gorong, serta menyiagakan petugas untuk melakukan pengawasan di lokasi sekitar. Sementara untuk rencana perbaikan jangka panjang akan dilakukan penataan pada saluran drainase tersebut," Bimawan menandaskan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya