Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi menteri berkinerja baik versi survei nasional Indobarometer. Prabowo menempati urutan teratas dengan tingkat kepuasan mencapai 26,8 persen.
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Christina Aryani mempertanyakan penilaian survei tersebut. Jika Prabowo disebut populer, itu merupakan hal yang wajar karena mantan calon presiden 2014 dan 2019.
Baca Juga
"ami ingin tahu kalau ada penilaian kayak gitu benchmarknya apa, kategorinya apa, jadi harus apple to apple dengan yang lain," ujar Christina di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/2).
Advertisement
Dia mengatakan, program Menhan Prabowo Subianto belum ada yang betul-betul baru. Yang sudah dipaparkan kepada Komisi I sebatas melanjutkan program Presiden Joko Widodo sebelumnya. Misalnya, minimum essentials force dan penguatan alutsista.
Satu hal yang berbeda hanya kunjungan kerja Prabowo ke luar negeri yang dikenal sebagai diplomasi pertahanan. Selebihnya, menurut politikus Golkar itu belum ada yang baru.
"Jadi pak Prabowo masih meneruskan rencana sebelumnya yang itu notabene masih program pak Jokowi. Saya rasa belum ada yang baru," ujar Christina.
Komisi I belum melakukan penilaian terhadap Menhan karena Prabowo masih tahapan pemaparan program dan baru mulai melaksanakan. Namun, sejauh ini terlihat nilainya masih baik.
"Sejauh itu nilainya baik-baik saja," kata Christina.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Popularitas Tertinggi
Sebelumnya, survei nasional yang dilakukan Indobarometer menyatakan tingkat kepuasan publik terhadap Ketua Umum Gerindra itu mencapai 26,8 persen.
"10 menteri yang disebut oleh masyarakat, oleh responden sebagai menteri yang kinerjanya bagus. Minta sebut satu. Pertama Prabowo Subianto," ujar Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari saat rilis survei di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (16/2/2020).
Menteri yang kinerjanya dinilai bagus di urutan berikutnya adalah Menkeu Sri Mulyani (13,9 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (12,6 persen), Menkopolhukam Mahfud MD (7,3 persen), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (5,2 persen), dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (1,8 persen).
Menyusul kemudian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (1,4 persen), Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian (1,4 persen), Menko PMK Muhadjir Effendy (0,9 persen), Menko Kemaritiman (0,9 persen), lainnya (4,4 persen). Sementara yang tidak menjawab 23,3 persen.
Popularitas Prabowo juga paling tinggi ketimbang menteri lainnya. Lima menteri teratas tingkat popularitasnya adalah Menhan Prabowo Subianto (18,4 persen), Menkeu Sri Mulyani (10,6 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (8,2 persen), Menkopolhukam Mahfud MD (7,9 persen), dan Mendikbud Nadiem Makarim (5,3 persen).
"Jadi menteri paling terkenal, paling dikenal, adalah Prabowo. Saya kira wajar karena Beliau adalah mantan calon presiden dua kali," kata Qodari.
Qodari menilai survei ini menunjukkan, keputusan Prabowo bergabung dengan pemerintahan Jokowi adalah keputusan tepat. Sebab, panggung politik Prabowo masih terus bertahan hingga 2024. Hanya saja, dia mengingatkan ada kekhawatiran reshuffle seperti yang pernah dialami Anies Baswedan sebagai Mendikbud dulu.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement