208 Pasien Dirawat di Wisma Atlet, 14 Orang Positif Covid-19

RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat tak menerima pasien anak dengan usia di bawah 15 tahun.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 26 Mar 2020, 11:21 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2020, 11:21 WIB
Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 208 pasien terkait virus Corona atau Covid-19 kini dirawat di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat per Kamis (26/3/2020), pukul 06.00 WIB. 

"Pasien rawat inap 208 orang. Di antaranya 121 pria dan 87 wanita," ujar Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono dalam keterangan pers hari ini, Kamis, (26/3/2020). 

Dari 208 pasien, 14 orang di antaranya positif terinfeksi virus Corona, 146 orang pasien dalam pengawasan (PDP), sementara 48 lainnya masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP).

Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiono menyatakan, bahwa RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat tak menerima pasien anak dengan usia di bawah 15 tahun.

"Di dalam penerimaan pasien, RS Darurat ini hanya usia 15 tahun ke atas. Untuk anak-anak tidak kita terima," ujar Eko di Graha BNPB, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2020).

Selain itu,  rumah sakit ini juga tak menerima pasien yang sudah memiliki penyakit penyerta, atau komorbid. Sebab, RS Darurat ini didirikan dengan sistem limitasi kontak dengan petugas medis.

"Termasuk ada pasien yang gejalanya ringan namun ada komorbid, maka dirujuk ke RS Sulianti Saroso atau RSUP Persahabatan," kata Eko. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Hanya Terima Pasien Gejala Ringan hingga Sedang

Selain itu, RS darurat Covid-19 di Wisma Atlet ini juga menerapkan sistem self handling, self karantina, serta limitasi kontak dengan petugas. 

Menurutnya, RS Darurat ini hanya menerima pasien yang memiliki gejala ringan hingga sedang. Jika selama masa karantina di RS Darurat pasien dengan gejala ringan dan sedang tersebut memperlihatkan gejala yang tinggi, maka akan dirujuk ke RS rujukan.

"Kalau gejalanya makin berat maka akan kami limpahkan ke RS rujukan," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya