Mendagri Sebut Kota Depok Berhasil Tangani Corona Selama PSBB

Berdasarkan catatan, saat awal pemberlakuan PSBB di Kota Depok memang angka penularan corona cenderung meningkat. Hal itu terjadi lantaran adanya giat rapid test.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 05 Mei 2020, 12:05 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 12:01 WIB
Mendagri Bahas Pilkada 2020 hingga PON Papua Bersama DPR
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/2/2020). Rapat tersebut membahas berbagai isu, di antaranya Pilkada 2020 dan pengamanan kontingen PON selama berada di Papua. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan, Kota Depok menjadi wilayah yang terpantau berhasil menangani penyebaran virus Corona atau Covid-19. Hal itu berdasarkan data selama pemberlakuan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 15 April 2020.

Berdasarkan catatan, saat awal pemberlakuan PSBB di Kota Depok memang angka penularan corona cenderung meningkat. Hal itu terjadi lantaran adanya giat rapid test.

"Angka penularan selama PSBB 15 April-28 April 2020 rata-rata 8 sampai 9 orang per hari, dibandingkan sebelum PSBB yang rata-rata 6 sampai 7 orang per hari," tutur Tito dalam keterangannya, Selasa (5/5/2020).

Namun menurutnya, angka Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pengawasan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) cenderung menurun selama PSBB.

"Angka OTG selama PSBB menurun 22-23 orang per hari dibanding sebelum PSBB 48-49 orang per hari. Begitu juga dengan ODP yang menurun dari 83 sampai 84 menjadi 32-33 per hari. Sedangkan PDP menurun tipis dari sebelumnya 27-28 menjadi 26-27 per hari," jelas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kunci Keberhasilan

Dengan kondisi ini, lanjut Tito, Kota Depok dalam mengatasi Covid-19 dapat menjadi kunci keberhasilan DKI Jakarta menangani pandemi Covid-19.

"Karena DKI Jakarta adalah megapolitan yang menyatu dengan kota-kota satelit di sekitarnya, termasuk Depok. Perbatasan hanya di atas kertas, tanpa ada batas alam yang jelas," Tito menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya