Apa Itu Smishing? Modus Penipuan Berbasis SMS untuk Curi Data Perbankan

Smishing menjadi salah satu modus kejahatan siber yang semakin marak terjadi di dunia perbankan.

oleh Anugerah Ayu Sendari Diperbarui 31 Mar 2025, 20:40 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2025, 20:40 WIB
Literasi digital perbankan dari BRI
Literasi digital perbankan dari BRI (sumber: BRI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Penipuan digital semakin berkembang dengan berbagai modus yang menargetkan data perbankan nasabah. Salah satu metode yang kini marak terjadi adalah smishing—modus kejahatan berbasis SMS yang digunakan untuk mencuri informasi sensitif seperti data perbankan. 

Pelaku biasanya mengirim pesan yang menyerupai komunikasi resmi dari bank, bahkan menggunakan nomor yang mirip dengan layanan pelanggan agar lebih meyakinkan. Smishing bisa sangat merugikan korbannya, karena data perbankan yang dicuri bisa digunakan untuk menguras tabungan yang ada. 

Seperti apa modus smishing dan bagaimana cara menghindarinya untuk melindungi data perbankan? Berikut tips mencegah smishing dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), Senin (31/3/2025).

Apa Itu Smishing?

Ilustrasi penipuan online.
Ilustrasi penipuan online. (Dok. Pixabay/Mohamed_hassan)... Selengkapnya

Smishing adalah teknik penipuan digital yang dilakukan melalui pesan singkat (SMS) untuk mencuri data perbankan korban. Pelaku biasanya mengirim pesan yang menyerupai komunikasi resmi dari bank, bahkan menggunakan nomor yang mirip dengan layanan pelanggan agar lebih meyakinkan.

Dalam modus ini, pelaku mengirimkan pesan singkat yang menyerupai notifikasi transaksi mencurigakan, permintaan verifikasi akun, atau bahkan menawarkan hadiah tertentu. Pesan tersebut sering kali disertai tautan yang jika diklik, akan mengarahkan korban ke situs palsu yang mirip dengan laman resmi bank.

Di situs tersebut, korban akan diminta untuk memasukkan data pribadi seperti nomor kartu, PIN, kode OTP, user ID, password, serta informasi kartu lainnya seperti CVV/CVC dan masa berlaku kartu. Jika data ini diberikan, pelaku dapat mengakses rekening korban dan melakukan transaksi tanpa sepengetahuan pemilik akun.

Pentingnya literasi digital perbankan

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha, menegaskan bahwa kejahatan siber terus berkembang dengan pola yang semakin kompleks. Oleh karena itu, literasi digital dan kewaspadaan menjadi langkah utama dalam menjaga keamanan perbankan.

“BRI terus meningkatkan sistem keamanan untuk menghadapi berbagai ancaman siber yang terus berkembang. Kami juga mendorong nasabah untuk lebih berhati-hati dalam menerima pesan yang mencurigakan dan memastikan bahwa setiap transaksi hanya dilakukan melalui kanal resmi BRI,” ujar Arga.

Cara Menghindari Smishing

tips menghindari penipuan online
tips menghindari penipuan online ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Untuk menghindari smishing, BRI menyarankan nasabah untuk:

  1. Tidak mengklik tautan yang mencurigakan dalam pesan SMS.
  2. Mengaktifkan notifikasi transaksi melalui BRImo, SMS, atau WhatsApp Resmi BRI.
  3. Tidak memberikan data perbankan kepada pihak yang tidak dapat diverifikasi.
  4. Segera mengubah PIN atau password jika merasa telah membagikan informasi sensitif.

Jika menerima pesan mencurigakan yang mengatasnamakan BRI, nasabah disarankan untuk tidak menanggapi dan segera melaporkannya melalui Contact BRI di 1500017 atau WhatsApp Sabrina di 08121214017. Dengan meningkatkan kewaspadaan, nasabah dapat menghindari risiko kejahatan digital seperti smishing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya