Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono, resmi meluncurkan buku otobiografi yang berjudul SPY SI, 'Sebagian Pengalaman Yang Saya Ingat'.
"Hari ini saya berumur 75 tahun ingin meluncurkan satu buku otobiografi yang saya harapkan dapat memberikan tambahan masukan saudara-saudara sekalian, tentang apa yang saya alami, dan saya ketahui pada masa lalu," kata Hendropriyono melalui akun instagramnya, Kamis (7/5/2020).
Dia pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dalam peluncuran buku tersebut. Dia juga memohon maaf jika ada yang salah.
Advertisement
Hendropriyono mengatakan, buku ini bisa didownload di laman www.hendropriyono.id. "Saya hanya bisa tayangkan 11 halaman dari 44 halaman bagian satu, dari keseluruhan yang berjumlah kurang lebih 300 halaman," ungkap dia.
Dia menegaskan, dalam waktu dekat bukunya akan segera dicetak, tergantung masa pandemi Corona atau Covid-19 ini selesai dan PSBB sudah tak diberlakukan.
"Dan itu akan kita cetak segera sesuai dengan suasana PSBB saat ini," ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPP LVRI Letjen TNI Purnawirawan Syaiful Sulun mengucapkan selamat atas peluncuran buku tersebut.
"Semoga buku otobiografi Jenderal Hendropriyono ini akan menambah khasanah terutama menjadi pendorong bagi generasi penerus di dalam mengabdi pada bangsa dan negara," ucap Syaiful.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Apa saja isinya?
Sebelumnya, Hendropriyono mengatakan, buku 300 halaman yang ditulisnya sendiri ini, menyematkan beberapa cerita sejarah. Seperti cerita soal penangkapan Bung Hatta.
"Itu saya rasa belum pernah ada cerita itu, saya Google mana-mana. Saya tahu itu saya ceritain," ungkap Hendropriyono.
Selain itu ada juga cerita penangkapan Koes Plus Bersaudara.
"Itu kenapa itu kejadiannya. Itu saya ceritain. Kan sudah lewat. Saya baca buku mana-mana, referensi buku, pada enggak tahu tuh sebetulnya persoalannya gimana. Jadi saya ceritain yang benarnya gimana supaya tahu. Buat pelajaran aja, buat kita semua pelajaran kita semua, masyarakat, bangsa kita harus belajar dari sejarah," lanjut Hendropriyono.
Adapun, buku tersebut diluncurkan secara online melalui akun-akun media sosialnya, pukul 14.00 WIB. Di mana dapat dibaca sebagian isi bukunya sebelum dicetak.
"Kita harus mempelajari sejarah. Ada idiom bilang, satu-satunya yang bisa dipelajari sejarah adalah orang tidak belajar dari sejarah. Itu kan enggak benar. Kita jangan terperosok, seperti keledai terperosok di lubang yang sama," katanya.
Dia berharap dengan membaca buku ini, bisa menjadi tambahan, masukan diteliti lebih dalam.
"Dijadikan studi di pelajari begitu, buat langkah-langkah ke depan," pungkasnya.
Advertisement