Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar mengungkapkan setiap peristiwa maupun musibah, termasuk wabah atau pandemi covid-19 akan menorehkan pelajaran. Hikmahnya, cepat atau lambat, wabah corona ini akan membawa perubahan atau kebangkitan bangsa ke arah yang lebih baik.
Karena itu, kata dia, inilah pentingnya semua komponen bangsa, baik pemerintah, tokoh agama, panutan masyarakat dan rakyat di negeri ini menyatukan segala potensi yang dimiliki sebagai modal utama untuk menghadapi era new normal atau transisi PSBB hingga pascapandemi covid-19 menuju the new emperium.
Menurut Marwan, bangsa Indonesia memiliki mentalitas pejuang yang tangguh sepanjang sejarah, baik di masa penjajahan, masa kemerdekaan hingga masa reformasi dan pandemi covid-19.
Advertisement
"Di masa penjajahan dan kemerdekaan, atas rahmat Allah SWT, Tuhan YME, bangsa ini berhasil merebut kemerdekaan, keluar dari kolonialisme. Begitu pula di masa reformasi '98, rakyat negeri ini telah ditakdirkan menjadi bangsa yang mampu melewati krisis ekonomi dan politik secara damai," ujar dia dalam keterangannya, Jumat (5/6/2020).
Kini, masa pandemi covid-19 mewabah, pemimpin negeri dan segenap komponen bangsa diyakini telah mengambil kebijakan tepat dan cepat untuk menghadapi pandemi global memasuki sebuah tatanan kehidupan baru atau new normal sebagai pijakan menuju kebangkitan di waktu mendatang.
"Kebijakan pemerintah dalam menyiapkan era new normal maupun era transisi PSBB harus dimaknai sebagai penanda skenario besar yang mengkompromikan aspek pentingnya kesehatan dan roda ekonomi berjalan beriringan," ujar dia.
Oleh karena itu, agar kebijakan tersebut dapat tercapai dengan sukses, perlu ditaati seluruh warga negara, disertai dengan langkah dan strategi jitu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Miliki Modal Utama
Mantan Menteri Desa, PDTT menegaskan, bangsa ini telah memiliki modal tata nilai luhur berupa Pancasila dan konstitusi UUD 1945 yang menginspirasi seluruh kebijakan berbangsa dan bernegara.
"Di era new normal ini hendaknya jadi momentum untuk mendorong penuh pemerintah perlu memfokuskan kebijakan jangka pendeknya, yakni pada aspek kesehatan masyarakat serta pemenuhan sarpras kesehatan dan SDM dokter maupun tenaga medis, sembari meminimalkan dampak secara ekonomi bagi masyarakat sekaligus", tegasnya.
Hal ini menjadi formula atau model pendekatan khas bangsa Indonesia, yaitu double gardan, di satu sisi pendisiplinan protokol kesehatan di semua aspek dan bersamaan itu pula perlu meningkatkan daya beli masyarakat.
Selain itu, perlu terus mendorong kebijakan pemerintah melakukan akselerasi kebijakan sektor-sektor usaha dan industri secara lebih luas, baik berskala besar, menengah dan kecil. Dengan kebijakan ini, maka trend perlambatan ekonomi domestik bisa ditekan sekaligus merecovery ekonomi nasional.
"Selain itu, ada sejumlah sektor ekonomi yang tidak terlalu terdampak covid-19, seperti sektor yang saya sebut sebagai ruralisasi, baik pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, juga sektor industri seperti sektor kesehatan, farmasi, minyak dan gas bumi, makanan, telekomunikasi dan logistik yang perlu didorong untuk segera bangkit sehingga dapat menekan angka pengangguran", katanya.
Advertisement