Buronan Djoko Tjandra Tiba di Jakarta, Tangan Diborgol dan Berbaju Tahanan

Pesawat terpantau mendarat pada pukul 22.38 WIB. Pesawat tersebut membawa Djoko Tjandra dari Malaysia yang juga membawa Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo.

oleh Nanda Perdana PutraAdy Anugrahadi diperbarui 30 Jul 2020, 22:52 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2020, 22:49 WIB
Banner Infografis Ada 3 Jenderal Polisi di Pelarian Djoko Tjandra? (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Ada 3 Jenderal Polisi di Pelarian Djoko Tjandra? (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, Jakarta Pesawat jet dengan nomor penerbangan PK-RJP yang membawa buronan Djoko Tjandra mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Pesawat terpantau mendarat pada pukul 22.38 WIB. Pesawat tersebut membawa Djoko Tjandra dari Malaysia yang juga membawa Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo.

Penjagaan yang berada di sekitar landasan kian dijaga ketat sebelum pesawat tersebut landing. 

Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, pihaknya berhasil menangkap buronan Djoko Tjandra. Kini petugas masih menunggu kedatangannya dari Malaysia di Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Turun dari pesawat, Djoko tampak dengan tangan diborgol dan berbaju tahanan tanpa ditutupi wajahnya. Turut dalam penerbangan tersebut Kabareskrim Komjen Listyo Sigit.

"Komitmen kita semua akan menangkap Pak Djoko Tjandra dan kita berhasil," tutur Argo di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (30/7/2020) malam.

Belum banyak informasi yang disampaikan. Termasuk juga terkait alasan kondisi kesehatan Djoko Tjandra sehingga berobat ke Malaysia.

"Nanti kita cek ya," kata Argo.

Sebelumnya, polemik pelarian buronan Djoko Tjandra berbuntut panjang. Tiga perwira tinggi kepolisian sejauh ini telah dicopot Kapolri Jenderal Idham Azis.

Pencopotan itu lantaran ketiganya diduga terlibat dalam kasus buron Djoko Tjandra dapat lenggang kangkung di Indonesia sampai akhirnya kembali menghilang.

Ketiga perwira tinggi itu adalah Brigadir Jenderal Prasetijo Utomo, Inspektur Jenderal Napoleon Bonaparte, dan Brigadir Jenderal Nugroho Slamet Widodo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya