Wakil Ketua MPR Sebut Ratu Kalinyamat Penggagas Poros Maritim Abad XVI

Menurut dia, upaya menjadikan Ratu Kalinyamat menjadi pahlawan nasional memang harus didahului dengan kelengkapan fakta dan data sejarah yang sahih

oleh Muhammad Ali diperbarui 19 Agu 2020, 20:24 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2020, 18:38 WIB
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengungkapkan, Ratu Kalinyamat memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan Portugis pada abad XV. Bahkan pemikiran poros maritim dunia sudah digagas pada masa Ratu Kalinyamat berkuasa.

"Yang harus bisa dijawab saat ini adalah relevansi keteladanan Ratu Kalinyamat pada konteks saat ini dan nilai-nilai apa yang diwariskan Ratu Kalinyamat untuk negeri ini," kata Lestari Moerdijat saat menyampaikan kata pembuka dalam diskusi bertemakan Memaknai Kemerdekaan dengan Implementasi Nilai Kejuangan Ratu Kalinyamat yang digelar Forum Diskusi Denpasar12 pada, Rabu (19/8/2020).

Diskusi yang dimoderatori Irwansyah dari Yayasan Dharma Bakti Lestari itu menghadirkan narasumber Presiden Direktur Institute for Maritime StudiesConnie Rahakundini Bakrie, Sejarawan dan Dewan Pembina Yayasan Nur Hidayah Surakarta Kasori Mujahid, Sejarawan UGM Djoko Suryo dan Sejarawan dari Universitas Negeri Malang yang juga Kandidat Doktor Program Ilmu Sejarah Universidade do Porto, Portugal, Daya Wijaya.

Selain itu juga menghadirkan Rektor UNISNU Jepara, H Sa'adulah Assa'idi, dan Sejarawan Universitas Indonesia sebagai panelis, Didik Pradjoko.

Menurut Rerie sapaan akrab Lestari, upaya menjadikan Ratu Kalinyamat menjadi pahlawan nasional memang harus didahului dengan kelengkapan fakta dan data sejarah yang sahih, terkait sumbangsih Ratu Kalinyamat dalam perjuangan melawan penjajah.

Berdasarkan masukan dan informasi dari berbagai sumber yang telah dikumpulkan, menurut Legislator Partai NasDem itu, Ratu Kalinyamat sesungguhnya mencerminkan sosok perempuan pejuang yang sudahmemiliki wawasan bahwa Nusantara sejatinya adalah negeri maritim.

Sejumlah diskusi yang melibatkan para pakar untuk melengkapi bukti- bukti kepahlawanan Ratu Kalinyamat, menurut Rerie, sangat diperlukan guna memperkuat fakta yang mendasari pemerintah untuk memberikan gelar pahlawan nasional.

Sementara itu, menurut sejarawan Universitas Gadjah Mada, Djoko Suryo, keterlibatan Ratu Kalinyamat dalam melawan penjajahan terlihat sekitar abad XVI. Ketika itu, kawasan Asia Tenggara seperti di Selat Malaka dan Semenanjung Malaya merupakan pusat perdagangan yang ramai.

"Pada waktu itu Portugis datang untuk menguasai pusat perdagangan itu, Ratu Kalinyamat pun ambil bagian berjuang melawan Portugis yang akan menghentikan kemerdekaan perdagangan di kawasan Asia Tenggara," ungkap Djoko.

Karena, tambah Djoko, di masa itu Jepara, daerah kekuasaan Ratu Kalinyamat, merupakan pelabuhan transit yang ramai untuk kapal-kapal dagang yang menuju wilayah Timur. Dengan armada lautnya yang kuat, ungkap Djoko, Ratu Kalinyamat bertempur menghalau armada Portugis hingga Malaka.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pemimpin Perjuangan Usir Penjajah

Menurut Djoko, dengan armada laut yang kuat untuk membebaskan jalur perdagangan Nusantara dari cengkraman Portugis, sejatinya Ratu Kalinyamat sudah mengupayakan poros maritim di abad XVI.

Perlawanan Ratu Kalinyamat, jelas Djoko, sangat relevan dengan semangat kemerdekaan bangsa kita dalam mengusir penjajah. "Dan Ratu Kalinyamat adalah perempuan dari suku Jawa yang tercatat sebagai pemimpin perjuangan dalam mengusir penjajah."

Menurut Djoko, sepak terjang Ratu Kalinyamat pada abad XVI sangat relevan dengan perjuangan perempuan di masa kini. Karena, pada abad XVI seorang perempuan dari suku Jawa diposisikan tidak setara dengan laki-laki, tetapi Ratu Kalinyamat keluar mengerahkan pasukan untuk melawan Portugis.

Sedangkan dosen Sejarah Universitas Negeri Malang yang juga Kandidat Doktor Program Ilmu Sejarah Universidade do Porto, Portugal, Daya Wijaya mengungkapkan nama Ratu Kalinyamat disinggung dalam buku berjudul Hystoria Dos Cercos De Malaca karya Jorge de Lemos. Jorge de Lemos adalah sekretaris beberapa gubernur tinggal di Goa yang hidup hingga1593.

"Dalam buku Hystoria Dos Cercos De Malaca disebutkan peran penting Ratu dari Jepara itu dalam melawan Portugis," ungkap Daya.

Presiden Direktur Institute for Maritime Studies, Connie Rahakundini Bakrie mengatakan, berdasarkan fakta-fakta primer yang diungkap para peneliti diyakini Ratu Kalinyamat bukanlah mitos. Dengan menguasai laut dan armada maritim yang kuat, menurut Connie, Ratu Kalinyamat di masa itu berpikir dan betindak melampaui zamannya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya