Liputan6.com, Jambi: Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Jusuf Kalla melihat ada dua kemungkinan motif peledakan bom di Bali, yaitu aksi teroris yang anti-Barat atau aksi kelompok tak berideologi kuat, tapi tak tersangkut dengan masalah agama tertentu. Ini diutarakan Kalla saat bertemu sejumlah elemen masyarakat di kediaman resmi Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin, Rabu (16/10).
Dalam kesempatan itu, Menko Kesra memaparkan masalah peledakan bom di Bali [baca: Teror Menghajar Pulau Dewata]. Meski melihat dua kemungkinan, dia menegaskan bahwa hal itu masih menjadi asumsi karena kasusnya belum terungkap. Yang jelas, Kalla meminta masyarakat Jambi selalu menjaga keamanan dan ketenteraman di wilayah masing-masing serta tak panik dengan adanya sinyalemen Indonesia sebagai sarang teroris [baca: Hamzah Yakin Pengebom Bali Bukan Orang Indonesia].(PIN/Suhatman Pisang)
Dalam kesempatan itu, Menko Kesra memaparkan masalah peledakan bom di Bali [baca: Teror Menghajar Pulau Dewata]. Meski melihat dua kemungkinan, dia menegaskan bahwa hal itu masih menjadi asumsi karena kasusnya belum terungkap. Yang jelas, Kalla meminta masyarakat Jambi selalu menjaga keamanan dan ketenteraman di wilayah masing-masing serta tak panik dengan adanya sinyalemen Indonesia sebagai sarang teroris [baca: Hamzah Yakin Pengebom Bali Bukan Orang Indonesia].(PIN/Suhatman Pisang)