Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membentuk tim untuk pemulihan ekonomi di Ibu Kota akibat dampak pandemi virus Corona atau Covid-19.
Hal tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 916 tahun 2020 tentang Tim Pemulihan Ekonomi dan Sosial Universal Akibat Dampak Pandemi Covid-19.
Kepgub itu ditandatangani oleh Anies pada 7 September 2020. Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah ditunjuk sebagai penanggung jawab tim tersebut.
Advertisement
Lalu untuk ketua tim pemulihan ekonomi yaitu Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda, Sri Haryati.
"Tim pemulihan ekonomi dan sosial universal akibat dampak pandemi Covid-19 dapat melibatkan narasumber dari dunia usaha, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, lembaga kemanusiaan dan atau lembaga terkait lainnya," kata Anies Baswedan dalam Kepgub tersebut yang dikutip Liputan6.com, Kamis (10/9/2020).
Kemudian dalam tim tersebut juga fokus dalam enam bidang yang ditangani. Di antaranya yakni Bidang Penyelamatan dan Penguatan Ekonorni Kerakyatan, Bidang Percepatan Kegiatan Pembangunan Berdampak Besar, dan Bidang Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Daerah.
Selanjutnya ada Bidang Pengembangan Ekonomi Inovatif Perkotaan, Bidang Akselerasi dan Optimalisasi Bantuan Langsung Masyarakat, serta Bidang Data dan Teknologi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Terapkan PSBB
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menerapkan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota. Dia mengatakan hal tersebut guna mencegah penyebaran virus Covid-19 yang semakin tinggi.
"Kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemi dulu. Bukan lagi masa transisi tapi PSBB awal dulu," ujar dia.
Sementara itu, jumlah pasien positif Corona atau Covid-19 di Jakarta bertambah 1.026 kasus pada Rabu (9/9/2020). Dengan penambahan tersebut jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 sebanyak 49.837 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyatakan 37.245 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,7 persen.
"Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta sampai saat ini sebanyak 11.245 orang yang masih dirawat atau isolasi," kata Dwi dalam keterangan pers.
Advertisement