Liputan6.com, Tarakan Para wanita dan Ibu-Ibu di Kelurahan Juata Permai mengikuti pelatihan pengolahan dan pengemasan ikan bandeng yang diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Al Mujaddid. Kegiatan ini sendiri dibuka langsung oleh Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes., pada Minggu (27/9) di RT 2 Jalan Sei Bengawan Kelurahan Juata Permai.
Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Al Mujaddid menggelar pelatihan pengolahan dan pengemasan ikan bandeng pada hari Minggu, (27/9) di RT 2 Jalan Sei Bengawan Kelurahan Juata Permai. Acara pelatihan yang dibuka langsung oleh oleh Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes. ini diikuti kelompok wanita dan Ibu-Ibu.
Baca Juga
Kegiatan yang pelaksanaannya didukung oleh bantuan Kementerian Pendidikan Republik Indonesia ini bertujuan untuk memberdayakan kaum Ibu khususnya dalam peningkatan perekonomian keluarga.
Advertisement
Dalam sambutannya, Wali Kota Khairul mengatakan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang unggul adalah sektor yang menjadi perhatian lebih.
“Kekuatan ekonomi kita saat ini adalah UMKM, dari pengalaman krisis sebelumnya, yang paling cepat bangkit adalah UMKM,” ujar Wali Kota.
Lokasi Khusus Jual Produk UMKM
Ia mengungkapkan, bahwa Pemkot Tarakan akan menyiapkan lokasi pajangan khusus untuk produk UMKM, salah satunya di Mal Pelayanan Publik yang saat ini tengah disiapkan.
“Persyaratan bagi retail besar yang masuk ke Tarakan juga kita minta untuk paling tidak tiga puluh persen yang dijual adakah produk UMKM,” ujar Wali Kota seraya menegaskan agar melalui dengan kebijakan ini dapat menjadi pendorong UMKM Kota Tarakan semakin maju.
Terkait dengan pengolahan dan pengemasan ikan bandeng sendiri, Wali Kota berharap agar minat pasar dapat ditangkap oleh para pelaku UMKM.
“Manfaatkan juga teknologi tepat guna, sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi mengingat selama ini permintaan bandeng tanpa duri dari luar daerah cukup tinggi,” pesannya.
Tak lupa, memperhatikan situasi terkini terkait pandemi Covid-19, Wali Kota menginstruksikan agar selama pelaksanaan kegiatan dapat secara ketat mematuhi protokol kesehatan.
(*)
Advertisement