Demo Brutal Tolak Omnibus Law, Gedung Kementerian ESDM Jadi Sasaran Massa

Massa yang demo tolak Omnibus Law itu melempari Gedung ESDM dengan batu hingga kaca di kantor itu pecah berkeping-keping.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 08 Okt 2020, 17:22 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2020, 17:17 WIB
Kondisi Gedung ESDM yang dirusak massa demo brutal tolak Omnibus Law
Kondisi Gedung ESDM yang dirusak massa demo brutal tolak Omnibus Law, Kamis (8/10/2020). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, menjadi sasaran amuk massa demo brutal tolak Omnibus Law.

Massa melempari gedung tersebut dengan batu hingga kaca di kantor itu pecah berkeping-keping. Beberapa fasilitas pun dirusak.

Tak hanya itu, massa demo brutal itu membakar salah satu bagian bangunan.

Awalnya, massa yang demo tolak Omnibus Law masuk Gedung ESDM melompat pagar. Mereka lalu merusak sejumlah fasilitas.

Ada juga mobil di kawasan kantor kementerian tersebut yang dirusak.

Namun, tidak diketahui massa demo brutal di Gedung ESDM ini berasal dari elemen mana.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kata Kementerian ESDM

Kondisi Gedung ESDM yang dirusak massa demo brutal tolak Omnibus Law
Kondisi Gedung ESDM yang dirusak massa demo brutal tolak Omnibus Law, Kamis (8/10/2020). (Istimewa)

Kepala Biro Humas Kementerian ESDM, Agung membenarkan foto tersebut merupakan salah satu bagian dari kompleks Kementerian ESDM.

"Benar (foto) itu (di) ESDM," kata Agung saya dikonfirmasi Merdeka, Jakarta, Kamis (8/10).

Agung hanya mengatakan ada beberapa pendemo yang masuk ke area kompleks Kementerian ESDM dan merusak gedung. Tak hanya itu, masa aksi juga merusak beberapa mobil yang terparkir di depan gedung.

"Sebagai pendemo yang masuk dan merusak gedung dan beberapa mobil yang diparkir," cerita Agung.

Agung mengaku tidak tahu persis waktu kejadiannya. Dia hanya mendapatkan kabar salah satu gedung dirusak masa aksi.

"Aku jamnya enggak tahu karena tidak ada di tempat," kata Agung.

Hingga kini pihaknya belum mengetahui berapa nilai kerugian akibat kerusakan yang terjadi.

 

Reporter: Anisyah Alfaqir

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya