Liputan6.com, Jakarta - Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo menyatakan pihaknya menghentikan semua operasional bus Transjakarta.
Kata dia, penghentian mulai dari operasional untuk koridor, non koridor, layanan petugas kesehatan, dan layanan khusus bantuan sosial bagi warga dan mikrotrans.
Baca Juga
"Sehubungan dengan semakin memanasnya situasi demonstrasi hari ini, Transjakarta memberhentikan seluruh layanannya mulai pukul 16.30 WIB sore ini," kata Nadia dalam keterangan pers, Kamis (9/10/2020).
Advertisement
Menurut Nadia, langkah tersebut diambil sebagai antisipasi untuk menjaga keamanan seluruh pelanggan, petugas layanan, dan aset milik operator yang melakukan tugas mengantarkan warga DKI.
"Transjakarta mengimbau seluruh pelanggan untuk berhati hati dan waspada, mengedepankan keselamatan diri dan keluarga," kata Nadia.
Sebelumnya dikabarkan, halte Transjakarta Sarinah, Jakarta Pusat, terbakar saat aksi unjuk rasa menolak RUU Cipta Kerja. Diduga, demonstrasi yang berujung ricuh membawa massa turut melakukan pembakaran fasilitas transportasi umum tersebut.
Berdasarkan rekaman video dan tangkapan gambar di lokasi, kondisi Halte Transjakarta Sarinah hangus terbakar. Asap hitam membumbung tinggi hasil rambatan api yang membesar.
Massa di sekitar lokasi kebakaran hanya mengabadikan lewat ponsel dan fokus berjalan menuju kawasan Patung Kuda.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Masih Memanas
Sementara itu, massa demo menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja kembali menunjukkan perlawanan terhadap aparat keamanan di kawasan simpang Harmoni, Jakarta Pusat, sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis (8/10/2020), .
Berdasarkan siaran langsung di akun Youtube Kompas TV, kepulan asap dari gas air mata yang ditembakkan berkali-kali oleh petugas kepolisian tidak menyurutkan nyali massa. Mereka menolak untuk terus mundur dan bertahan di satu titik.
Gema takbir dan salawat Nabi pun disuarakan massa demo di tengah letusan gas air mata yang terus ditembakkan petugas. Mereka juga menghadapi polisi sambil mengibarkan bendera merah putih.
"Allahuakbar, allahuakbar. Shalatullah salamullah, 'ala thoha rasulillah..," suara demonstran bersahut-sahutan.
Advertisement