Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Welfizon Yuza, mengumumkan penyesuaian jam operasional Transjakarta pada Hari Raya Idul Fitri. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada para petugas untuk menjalankan ibadah.
Welfizon menjelaskan bahwa pada Hari H Lebaran 2025, seluruh layanan Transjakarta akan diliburkan hingga pukul 09.00 WIB.
Advertisement
Baca Juga
"Di lebaran biasanya seperti tahun lalu, kita beri kesempatan buat petugas pramudi kita biar bisa ibadah dulu. Jadi layanan dimulai agak siang. Pagi itu semuanya off, melakukan ibadah," ujar Welfizon.
Advertisement
Ia memastikan bahwa layanan akan kembali normal pada hari kedua Lebaran dan seterusnya, bahkan BRT akan beroperasi 24 jam.
Penyesuaian ini, menurut Welfizon, merupakan hal yang biasa dilakukan setiap tahunnya. Hal ini juga mempertimbangkan penurunan permintaan transportasi umum di momen Lebaran.
"Jadi kita sesuaikan. Karena kan mengoptimalkan subsidinya. Jadi nanti kita akan sesuaikan jumlah unit yang beroperasi mungkin akan dikurangi sedikit," tambahnya.
Transkakarta juga telah mempersiapkan rencana untuk membantu arus balik Lebaran dengan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan. Layanan feeder akan disiapkan di terminal-terminal besar untuk membantu pemudik menuju tujuan akhir mereka.
Bus Wisata Tetap Beroperasi
Tidak hanya layanan reguler, Welfizon juga memastikan bahwa bus wisata Transjakarta tetap beroperasi selama periode Lebaran. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, puncak penggunaan bus wisata biasanya terjadi pada hari kedua Lebaran.
Transjakarta akan mengoptimalkan armada di titik-titik keramaian seperti Ragunan, Ancol, dan TMII. "Konsentrasi kita itu nanti akan ada di titik keramaian di Ragunan, Ancol dan TMII. Jadi kita akan kerahkan lebih banyak armada untuk perbantuan di situ," pungkas Welfizon.
Advertisement
Sidang Isbat Penentuan Idul Fitri
Sementara itu, Pemerintah memprediksi Hari Raya Idul Fitri 1446 H jatuh pada tanggal 31 Maret 2025. Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menyatakan bahwa keserentakan perayaan Lebaran akan mempermudah koordinasi dan mengurangi potensi perbedaan dalam perayaan Idul Fitri.
Meskipun Muhammadiyah telah menetapkan tanggal tersebut, pemerintah akan tetap menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Syawal secara resmi. Sidang isbat akan mempertimbangkan hasil rukyatul hilal, pemantauan langsung hilal di berbagai titik di Indonesia.
Prediksi ini berpotensi memberikan libur panjang hingga 7 April 2025. Namun, masyarakat diimbau untuk tetap memantau pengumuman resmi dari pemerintah untuk kepastian tanggal dan jadwal libur.
Persiapan mudik dan rencana perjalanan sebaiknya mempertimbangkan kemungkinan perubahan jadwal, mengingat pentingnya mengikuti keputusan resmi pemerintah terkait penetapan 1 Syawal.
