Liputan6.com, Jakarta - Massa demo menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja kembali menunjukkan perlawanan terhadap aparat keamanan di kawasan simpang Harmoni, Jakarta Pusat, sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis (8/10/2020), .
Berdasarkan siaran langsung di akun Youtube Kompas TV, kepulan asap dari gas air mata yang ditembakkan berkali-kali oleh petugas kepolisian tidak menyurutkan nyali massa. Mereka menolak untuk terus mundur dan bertahan di satu titik.
Baca Juga
Gema takbir dan salawat Nabi pun disuarakan massa demo di tengah letusan gas air mata yang terus ditembakkan petugas. Mereka juga menghadapi polisi sambil mengibarkan bendera merah putih.
Advertisement
"Allahuakbar, allahuakbar. Shalatullah salamullah, 'ala thoha rasulillah..," suara demonstran bersahut-sahutan.
Berkali-kali juga terdengar suara batuk cukup keras efek gas air mata. Pendemo juga membakar benda diduga ban sehingga menambah campuran kepulan asap.
"Ayo maju maju, ayo maju maju, ayo maju maju...," nyanyian pengunjuk rasa secara serempak.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Belum Ada Opsi Perppu
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengatakan, hingga saat ini pemerintah belum ada opsi menerbitkan Peraturan Presiden Pergantian Undang-Undang (Perppu) untuk membatalkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja yang telah disahkan DPR pada 5 Oktober kemarin.
Donny pun meminta kepada publik untuk memilih jalur konsitutsi terkait hal tersebut.
"Opsi Perppu belum dipertimbangkan. Masih belum dipertimbangkan begitu," kata Donny saat dihubungi, Kamis (8/10/2020).
Advertisement