Hadapi Fenomena La Nina, BNPB Imbau Warga Siapkan Tempat Evakuasi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat di setiap daerah agar mempersiapkan segala sesuatunya dalam menghadapi fenomena La Nina.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 11 Okt 2020, 15:10 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2020, 15:10 WIB
20160907-Curah-Hujan-Jakarta-JT
Foto Lanscape Jakarta yang di kelilingi awan gelap sebelum turunya hujan, Rabu (7/9). BMKG memprediksi fenomena La Nina yang mengakibatkan curah hujan tinggi akan berlangsung hingga bulan September 2016. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat di setiap daerah agar mempersiapkan segala sesuatunya dalam menghadapi fenomena La Nina.

"Fenomena La Nina yang dihadapi Indonesia saat ini dapat berdampak pada potensi bahaya hidrometeorologi yang lebih buruk," ujar Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan, Minggu (11/10/2020).

Dia mengatakan, kesiapsiagaan harus dilakukan di setiap tingkatan di seluruh daerah. Dia meminta camat, lurah, kepala desa hingga RT untuk menyiapkan lokasi aman bagi warganya jika terjadi fenomena La Nina.

"Pastikan tempat evakuasi sementara dapat digunakan, setiap daerah rawan bencana harus miliki tempat evakuasi sementara," kata dia.

Dia juga meminta agar setiap pejabat di daerah untuk memastikan lokasi evakuasi sementara tersebut aman digunakan. Namun dia juga menegaskan untuk tetap menjalani protokol kesehatan di tempat-tempat evakuasi.

"Identifikasi rumah aman yang dapat digunakan sebagai tempat evakuasi sementara. Jangan sampai tempat evakuasi menjadi kluster baru Covid-19," kata Lilik.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jangan Panik

Lilik meminta agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan informasi akan terjadinya fenomena La Nina kepada kepala daerah dan seluruh masyarakat secara hati-hati agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.

"Sosialisasikan informasi kepada masyarakat dengan bijak, jangan menakuti-nakuti," kata Lilik. Lilik mengatakan, gunakan bahasa yang mudah dipahami untuk menerjemahkan informasi cuaca sehingga pesan sampai pemangku kepentingan di tingkat kecamatan maupun masyarakat. Lilik juga mengimbau setiap keluarga untuk mengidentifikasi risiko bencana yang ada di sekitar.

"Kesiapsiagaan sejak dini dibutuhkan untuk memastikan tidak adanya korban jiwa apabila terjadi peristiwa ekstrem. Diskusikan dengan anggota keluarga maupun komunitas di masyarakat terkait dengan potensi ancaman bahaya yang ada di sekitar sehingga risiko bencana dapat dihindari," kata Lilik.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya