Ini Fakta Ditemukannya Norovirus di China saat Pandemi Covid-19 Belum Usai

Norovirus ini ditemukan menginfeksi lebih dari 70 mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan pada 7 Oktober 2020.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 15 Okt 2020, 07:44 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2020, 07:44 WIB
THUMBNAIL NOROVIRUS
THUMBNAIL NOROVIRUS

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus Corona Covid-19 belum usai, kini di Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanxi, China Utara ditemukan Norovirus yang menyebabkan penderitanya diare dan muntah.

Norovirus ini ditemukan menginfeksi lebih dari 70 mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan pada 7 Oktober 2020.

Kejadian tersebut pun dilaporkan oleh pihak universitas pada 10 Oktober 2020.

Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Taiyuan, China mengambil sampel 28 kasus dari para mahasiswa tersebut untuk tes norovirus, seperti dikutip dari Xinhua, Senin, 12 Oktober 2020.

Tes pun dilakukan pada 7 dan 10 Oktober dan menunjukkan 11 kasus dinyatakan positif, menurut sejumlah sumber dari universitas tersebut.

Berikut deretan fakta ditemukannya Norovirus di China Utara dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Mengenal Norovirus

[Fimela] masker untuk mencegah virus
ilustrasi masker medis untuk mencegah penularan virus | unsplash.com/@purzlbaum

Mengutip cdc.gov, Norovirus merupakan virus yang sangat menular dan menyebabkan muntah dan diare. Mereka yang terinfeksi pun bisa dialami oleh segala usia.

Laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS itu juga mengatakan bahwa seseorang dapat terinfeksi Norovirus bila melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, mengkonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi, menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian memasukkan tangan yang belum dibersihkan ke dalam mulut.

Adapun beberapa gejala Norovirus menurut CDC, yaitu diare, muntah-muntah, mual, sakit perut, demam, sakit kepala, dan pegal-pegal.

 

Kronologi Penemuan

[Fimela] virus corona
ilustrasi pencegahan virus corona | pexels.com/@shvetsa

Lebih dari 70 mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanxi, China utara, menderita diare dan muntah pada 7 Oktober.

Kejadian tersebut dilaporkan oleh pihak universitas pada 10 Oktober 2020.

Kemudian, Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Taiyuan, China mengambil sampel 28 kasus dari para mahasiswa tersebut untuk tes norovirus, seperti dikutip dari Xinhua, Senin, 12 Oktober 2020.

Tes pun dilakukan pada 7 dan 10 Oktober, dan menunjukkan 11 kasus dinyatakan positif, menurut sejumlah sumber dari universitas tersebut.

Pada 10 Oktober pukul 5 sore waktu setempat, terdapat 22 pasien yang menderita diare dan muntah akibat virus itu dan faktor lainnya, masih menjalani perawat di rumah sakit.

Untuk mencegah kasus infeksi selanjutnya, Universitas Keuangan dan Ekonomi Shanxi melakukan desinfeksi di asrama, ruang kelas, kantin, dan area publik lainnya.

Tak hanya itu, mereka bahkan juga memperkuat pendidikan kesehatan dan pemantauan gejala untuk semua staf dan mahasiswa.

 

Pasien Norovirus Buat RS Kampus Penuh

Kerja Keras Pekerja Medis Rawat Pasien Virus Corona
Pekerja medis memberikan perawatan kepada pasien virus corona atau COVID-19 di sebuah rumah sakit di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Minggu (16/2/2020). Hingga saat ini terkonfirmasi 70.548 orang terinfeksi virus corona di China Daratan. (Chinatopix via AP)

Sebuah universitas di Provinsi Shanxi, China bagian utara, tengah dilandai kasus norovirus. Kondisi ini dikabarkan membuat layanan kesehatan setempat menjadi penuh sehingga beberapa pasien harus dirawat di asrama pria terdekat.

Kepada surat kabar lokal Red Star News, beberapa siswa di Shanxi University of Finance and Economics di Taiyuan, Shanxi mengatakan, rumah sakit kampus dipenuhi pasien dan lantai tempat asrama siswa laki-laki juga telah ditutup.

"Yang lainnya mengikuti kelas seperti biasa," kata mereka.

Dilaporkan Global Times, dikutip Selasa, 13 Oktober 2020, pihak kampus telah mengumpulkan informasi mengenai mahasiswa yang mengalami gejala muntah, diare, dan demam sejak pekan lalu.

Otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi bahwa penyakit yang dialami para mahasiswa disebabkan oleh infeksi norovirus.

Seorang staf rumah sakit kampus mengonfirmasi pada hari Sabtu bahwa mereka telah merawat beberapa pasien. Namun, ia menolak berapa jumlah siswa yang tengah mendapatkan penanganan. Pada Kamis malam, pihak universitas juga telah menyatakan bahwa beberapa siswa telah membaik.

 

Pihak Otoritas Lakukan Penyelidikan

[Fimela] ilustrasi virus
ilustrasi virus | pexels.com/@shvetsa

Dilaporkan Xinhua pada Senin, 12 Oktober 2020 waktu setempat, setidaknya sudah ada 70 mahasiswa universitas tersebut yang mengalami gejala diare dan muntah sejak Rabu lalu.

Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Taiyuan lalu melakukan pengambilan sampel pada 28 kasus yang dialami mahasiswa untuk tes norovirus. Sebanyak 11 kasus dinyatakan positif.

Hingga Minggu pukul 17.00 waktu setempat, sebanyak 22 pasien yang menderita muntah akibat virus dan faktor lainnya masih dirawat di rumah sakit.

Pihak kampus juga telah melakukan desinfeksi di asrama, ruang kelas, kantin, dan area publik lainnya. Mereka juga dilaporkan telah memperkuat edukasi kesehatan dan pemantauan gejala untuk semua staf dan siswa.

Otoritas setempat tengah melakukan penyelidikan sumber infeksi.

Pengawas kesehatan belum menemukan satu pun sumber makanan yang terkontaminasi penyebab wabah. Air minum dan keran sekolah bukan penyebabnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya