Polisi Beber Pola Kelompok Anarko Susupi Demonstrasi UU Cipta Kerja di Jakarta

Yusri melanjutkan, perubahan pola diamati sejak demonstrasi 8 dan 13 Oktober 2020. Ada dua pola kedatangan dipakainya, sejak awal aksi dan di ujung aksi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 21 Okt 2020, 20:33 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2020, 20:33 WIB
Demo Pelajar Rusuh, Pos Polisi Pejompongan Terbakar
Massa melempari batu ke arah polisi saat Pos Polisi Subsektor Pejompongan terbakar dalam demonstrasi yang berujung bentrok di Jakarta, Rabu (25/9/2019). Pos Polisi Subsektor Pejompongan yang berada dekat lokasi bentrok terbakar hingga menghanguskan bangunan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, ada pola khusus dilakukan perusuh diduga kelompok anarko saat menunggangi aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja.

"Pola-pola dia ubah, tapi kita pelajari pola yang dilakukan kelompok anarko," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Rabu (21/10/2020).

Yusri melanjutkan, perubahan pola kelompok anarko diamati sejak demonstrasi 8 dan 13 Oktober 2020. Ada dua pola kedatangan dipakainya, sejak awal aksi dan di ujung aksi.

"Demo 8 Oktober, kelompok ini sudah datang ke lokasi demo sejak pagi. Di demo berikutnya 13 Oktober, mereka merubah pola jadi sore baru datang," jelas polisi berpangkat melati tiga ini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Antisipasi

Pola terbaru, lanjut dia, adalah demonstrasi 20 Oktober 2020. Kali ini pola digunakannya adalah dengan berbaur dengan massa aksi.

"Terakhir, mereka gabung sama-sama pada saat titik kumpul. Kami sudah preemtif sampaikan ke teman-teman akan melaksanakan unjuk rasa jangan sampai dimasuki, jaga masing-masing massanya jangan sampai dimasuki para provokasi," Yusri menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya