Natal, Polisi Amankan 1.558 Gereja di Jakarta

Polda Metro Jaya menggelar Operasi Lilin 2020 jelang Natal sejak Senin, 21 Desember 2020.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 24 Des 2020, 12:56 WIB
Diterbitkan 24 Des 2020, 12:56 WIB
Polisi Bersenjata Lengkap Jaga Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta
Suasana pengamanan di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (30/3). Pengamanan di Gereja Katedral ini dilakukan oleh personel gabungan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menggelar Operasi Lilin 2020 jelang Natal sejak Senin, 21 Desember 2020. Petugas pun dikerahkan untuk menjaga 1.558 gereja di Jakarta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyampaikan, 316 gereja di antaranya mendapatkan pengamanan prioritas. Hal itu dengan mempertimbangkan lokasi dan wilayah.

"Gereja 316 jadi atensi pengamanan karena gereja besar, dekat masjid, dan lain-lain," tutur Yusri saat dikonfirmasi soal pengamanan gereja saat Natal, Kamis (24/12/2020).

Menurut Yusri, Operasi Lilin 2020 melibatkan lebih dari 8.179 personel gabungan. Antara lain 600 prajurit TNI dan 7.054 anggota Polri.

"Dibantu pemda 525, pospam 90, pospam dari DKI 61. Di wilayah Polda Jaya 29 Pospam. Pos Pelayanan 30, di DKI Jakarta ada 7 dan di luar DKI baik Depok, Tangerang, Bekasi ada 23," kata Yusri soal pengamanan Natal.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pesan Menag

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan umat Kristen untuk tidak berlaku konsumtif atau pemborosan menjelang perayaan Hari Raya Natal 2020. Yaqut lebih menyarankan agar umat Kristen merayakan Natal dengan kesederhanaan.

"Rayakan Natal dengan penuh kesederhanaan dan terus berbagi kasih pada sesama," pesan Yaqut dalam keterangan tertulis, Kamis (24/12/2020).

Menurut dia, hal terpenting dari perayaan Natal adalah kesadaran umat Kristiani untuk semakin dekat dengan Sang Maha Kuasa sebagai pemberi hidup bagi manusia. Kesadaran itu lalu diwujudkan dalam perubahan dan pembaharuan pola hidup ke arah yang lebih baik.

"Peringatan Natal pada hakikatnya adalah momentum bagi Umat Kristiani untuk meningkatkan kesadaran bahwa anugerah keselamatan telah Tuhan berikan bagi umat manusia. Hal ini perlu direfleksikan melalui perbuatan-perbuatan kebaikan, kesederhanaan, perhatian terhadap kaum lemah dan cinta kasih bagi sesama," jelas Yaqut.

Perayaan Natal, kata dia, pada hakikatnya juga sarana meningkatan kualitas hidup beragama umat Kristiani. Peningkatan kualitas itu diharapkan berdampak pada meningkatnya pengabdian kepada bangsa dan negara, sebagaimana teladan Yesus Kristus yang senantiasa memberi yang terbaik bagi umat manusia.

Kepada para tokoh agama dan umat Kristiani, menteri yang juga pimpinan GP Anshor itu mengajak untuk menjadi pelopor pemersatu bangsa, serta menjadi mitra pemerintah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

"Para pemimpin umat beragama perlu membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam bentuk upaya mendorong dan mengarahkan seluruh umat beragama untuk hidup rukun dalam bingkai teologi yang mengajarkan kebersamaan dan sikap toleransi," ajak Yaqut.

Menag berharap umat Kristriani dapat merefleksikan kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, yang senantiasa membawa damai sejahtera serta mampu membangun semangat kebersamaan dan toleransi di antara pemeluk agama yang berbeda.

"Selamat merayakan Natal, 25 Desember 2020 kepada segenap Umat Kristiani dan selamat menyongsong tahun baru 2021. Tetap menjaga protokol kesehatan dan mematuhi imbauan pemerintah. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menyertai kita sekalian," harap Yaqut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya