Puasa Syawal 6 Hari Setelah Idul Fitri: Niat, Keutamaan, dan Tata Caranya

Ketahui keutamaan puasa Syawal 6 hari setelah Idul Fitri, lengkap dengan niat, tata cara, dan waktu pelaksanaannya. Yuk, raih pahala berlipat!

oleh Iskandar Diperbarui 01 Apr 2025, 23:00 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2025, 23:00 WIB
[Bintang] Ilustrasi Adzan Maghrib
Berikut jadwal buka puasa di bulan Ramadan 2017. (Sumber Foto: Wikimedia Commons)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Puasa Syawal, amalan sunnah setelah Ramadan dan Idul Fitri, dianjurkan selama enam hari di bulan Syawal.

Untuk diketahui, amalan ini menawarkan pahala yang sangat besar, setara dengan puasa setahun penuh.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim).

Selain mengetahui niat dan tata caranya, memahami waktu pelaksanaan puasa Syawal juga penting.

Puasa Syawal bisa kita dilakukan selama enam hari setelah Idul Fitri, yaitu mulai 2 hingga 29 Syawal 1446 H. Berdasarkan kalender Hijriyah Kementerian Agama, dikutip Selasa (4/1/2025), rentang waktu tersebut jatuh pada tanggal 1 hingga 28 April 2025.

Akan tetapi, bagi yang ingin melaksanakan puasa Syawal selama enam hari berturut-turut, bisa menjalankannya mulai 1 hingga 6 April 2025.

 

Meskipun anjuran idealnya dimulai sehari setelah Idul Fitri, melaksanakannya di pertengahan atau akhir bulan Syawal tetap diperbolehkan, selama masih dalam bulan Syawal.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang puasa Syawal, berikut keutamaan, niat, dan tata cara lengkap puasa Syawal. 

Promosi 1

Keutamaan Puasa Syawal

Puasa Syawal memiliki keutamaan yang sangat besar, yaitu pahala yang setara dengan berpuasa selama satu tahun penuh. Hadits Rasulullah SAW menjadi landasan utama keutamaan ini.

Dengan melaksanakan puasa Syawal, kita seolah-olah telah berpuasa sepanjang tahun, sebuah ganjaran yang luar biasa.

Keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat muslim untuk melaksanakannya. Selain pahala yang berlimpah, puasa Syawal juga menjadi kesempatan untuk meningkatkan ketaqwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ibadah yang satu ni adalah kesempatan untuk memperpanjang keberkahan bulan Ramadhan.

Puasa Syawal juga menjadi penggenap ibadah puasa Ramadhan. Setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, puasa Syawal menjadi pelengkap yang sempurna untuk meraih pahala yang lebih besar lagi. 

Niat Puasa Syawal

Niat merupakan rukun utama dalam berpuasa. Niat puasa Syawal dibaca pada malam hari sebelum puasa atau pagi hari sebelum matahari terbit. Berikut beberapa contoh lafal niat dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya:Niat Puasa Syawal Esok Hari:

  • Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَوَّالِ لِلَّهِ تَعَالَى
  • Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘ala.
  • Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal besok hari karena Allah Ta'ala.Niat Puasa Syawal Hari Ini:
  • Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَوَّالِ لِلَّهِ تَعَالَى
  • Latin: Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘ala.
  • Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah Ta'ala.Niat Puasa Syawal 6 Hari Berturut-turut:
  • Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةِ أَيَّامٍ مِنْ شَوَّالِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
  • Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an sittatin ayyamin min Syawwali sunnatan lillahi ta‘ala.
  • Artinya: Aku berniat puasa sunnah enam hari di bulan Syawal karena Allah Ta'ala.Niat Puasa Syawal Tidak Berturut-turut:
  • Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ شَوَّالِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
  • Latin: Nawaitu shauma ghadin min Syawwali sunnatan lillahi ta‘ala.
  • Artinya: Aku berniat puasa sunnah di bulan Syawal besok hari karena Allah Ta'ala.

Lafal niat di atas dapat dibaca dalam hati, namun dianjurkan untuk dilafalkan agar lebih khusyuk.

Tata Cara Puasa Syawal

Tata cara puasa Syawal sama dengan puasa Ramadan pada umumnya. Kita diwajibkan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Keikhlasan dan kesungguhan dalam menjalankan puasa sangat penting.

Puasa Syawal bisa dilakukan secara berturut-turut atau terpisah. Namun, lebih utama jika dilakukan secara berturut-turut, sebagaimana anjuran yang terdapat dalam hadits.

Jika masih ada puasa qadha Ramahan yang belum dikerjakan, sebaiknya diutamakan mengerjakan qadha terlebih dahulu.

Berbuka puasa dilakukan setelah matahari terbenam dengan membaca doa berbuka puasa. Dengan melaksanakan puasa Syawal dengan benar dan khusyuk, kita akan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT. 

Waktu pelaksanaan puasa Syawal adalah mulai tanggal 2 Syawal hingga tanggal 7 Syawal. Meskipun ada pendapat yang menganjurkan untuk memulai puasa Syawal sehari setelah Idul Fitri, tetap diperbolehkan untuk melaksanakannya di pertengahan atau akhir bulan Syawal, selama masih dalam bulan Syawal.

Infografis Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa . (Liputan6.com/Abdillah).

infografis journal
infografis Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa . (Liputan6.com/Abdillah).... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya