Liputan6.com, Jakarta - Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Rina Indiastuti mengeluarkan Surat Keputusan tentang pemberhentian Asep Agus Handaka Suryana dari jabatan Wakil Dekan Bidang Sumberdaya dan Organisasi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK).
Alasannya karena dosen itu punya latar belakang yang terkait dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Demikian disampaikan Dandi Supriadi, Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Senin (4/1/2021).
Asep digantikan oleh Eddy Afriyanto sebagai Wadek Bidang Sumberdaya dan Organisasi FPIK melalui Surat Keputusan Rektor No. 87/UN6.RKT/Kep/HK/2021.
Advertisement
Berkaitan dengan kebijakan itu, alumni Unpad lintas fakultas dan generasi mendukung langkah rektor Unpad tersebut. Dalam konferensi persnya, para alumni yang menamakan diri Alumni Unpad Peduli Pancasila menyatakan dukungan atas tindakan Rektor Unpad yang notabene sebagai pimpinan lembaga perguruan tinggi dan memiliki peran serta tanggung jawab terhadap proses pendidikan intelektual muda sebagai generasi penerus bangsa.
Menurut para alumni, sudah selayaknya rektor ikut mengawal dan melaksanakan apa yang menjadi keputusan pemerintah tersebut. Apalagi HTI merupakan organisasi terlarang yang sudah sangat terang-terangan ingin menegakkan khilafah, membubarkan NKRI serta mengganti Pancasila sebagai dasar negara.
"Sebagai alumni, kami sangat meminta Rektor Unpad untuk lebih cermat dalam melakukan proses seleksi serta meneliti track record calon kandidat yang akan diangkat menjadi pejabat di lingkungan Unpad. Karena jejak digital yang bersangkutan di media sosial menunjukkan calon pejabat tersebut adalah pimpinan HTI di Kota Bandung," ujar perwakilan alumni Unpad Peduli Pancasila Budi Hermansyah yang membacakan pernyataan sikap.
"Kita mendorong pemerintah dalam hal ini Kemendikbud untuk segera menginvestigasi latar belakang dan rekam jejak pejabat di lingkungan PTN," ujar alumni Fakultas Sastra Unpad 1989 itu.
Selanjutnya, Umi Latifah membacakan poin-poin rekomendasi pernyataan sikap tersebut. Alumni Unpad Peduli Pancasila merekomendasikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera menurunkan tim investigasi untuk melakukan kajian yang mendalam dan komprehensif atas latar belakang para pejabat di lingkungan PTN.
Alumni juga menyarankan agar aparat hukum serta Badan Intelijen Negara ikut terlibat melakukan investigasi di lingkungan Unpad karena hal ini berkaitan dengan ideologi negara. Sehingga bisa terdeteksi profiling siapa pun yang ikut terlibat dalam organisasi radikal yang anti-Pancasila di lingkungan Universitas Padjadjaran.
"Profiling sivitas akademika di lingkungan Unpad dan PTN lainnya menjadi penting agar jajaran rektorat tidak kecolongan lagi. Kejadian ini bisa menjadi pelajaran berharga buat semua pihak. Jangan sampai simpatisan, apalagi kader dan pimpinan ormas terlarang dan berusaha ingin menggantikan ideologi negara, masih menduduki ASN di lingkungan PTN," pungkas alumni Fakultas Sastra Unpad 1990 itu.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dihadiri Puluhan Alumni
Konperensi Pers Pernyataan Sikap ini selain dihadiri puluhan alumni juga ditandatangani ratusan alumni Unpad lintas fakultas dan angkatan di Kampus Unpad Dipati Ukur Bandung, Jawa Barat, Senin (4/1/2021) pagi.
Advertisement